Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tinggi gelombang wilayah perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya mencapai 2,5 meter.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 12 Juli 2025," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror, di Manado, Rabu.
Dia berharap warga memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang melintasi wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi.
Dia menjelaskan, pada umumnya angin dominan bertiup dari arah tenggara - barat daya dengan kecepatan antara 6 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sulawesi Utara hingga perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut.
Tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter (sedang) diperkirakan terjadi di perairan utara Sulawesi Utara,
perairan Kabupaten Minahasa Utara, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Ricky berharap, perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, sementara kapal Feri kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

