"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk memakai masker jika beraktivitas ataupun melewati tempat tersebut," kata Anggai, di Bitung,Selasa.
Dia mengatakan, karena masih adanya debu semen yang berterbangan saat dilakukan pembersihan.
"Kami memohon ke instansi terkait BPBD dan Dinas Kesehatan untuk dapat membantu membagikan masker kepada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan terkait dengan kejadian Selasa (12/11) pagi, yakni meluapnya semen pada silo (penampung) semen dari PT Semen Tonasa di Kawasan Pelabuhan Samudra Bitung, hal itu terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada Valeb (Penutup Pipa).
Pada saat silo dua terisi penuh dan akan dipindah ke silo satu terjadi masalah pada Valeb silo dua, yang mana telah ditutup dan pindah ke silo satu, valeb silo dua terbuka sehingga semen tersebut berbalik arah ke silo dua dan semen meluap ke luar.
Kejadian pukul 06.50 wita dan pada pukul 07.00 wita luapan semen sudah terhenti. "Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan kerusakan apapun dalam perusahaan," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung Merianti Dumbela juga mengimbau agar masyarakat yang melintas di ruas jalan dekat pabrik semen Tonasa agar berhati-hati, dan sangat disarankan untuk mengenakan masker demi keselamatan dan kesehatan.
Ia juga mengatakan, jika masyarakat sekitar pabrik ada sumur air, apalagi digunakan untuk air minum, agar segera ditutup rapat.
Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat, atas potensi gangguan kesehatan akibat paparan debu semen yang berlebihan.
Pabrik semen Tonasa ini terletak di posisi strategis, antara Pelabuhan Petikemas dan pelabuhan penumpang.