"AKMI merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang MI, MTs, dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat," katanya di Manado, Selasa.
Dia mengatakan AKMI telah berjalan dengan baik, sedangkan rapor AKMI sudah dapat diakses.
Namun, katanya, rapor tersebut tidak akan bermakna tanpa adanya langkah-langkah strategis sebagai tindak lanjut.
Oleh karena itu, katanya, ada beberapa perwakilan Kemenag Sulut yang saat ini mengikuti Seminar Nasional Diseminasi Hasil AKMI 2024 di salah satu hotel di Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 14-17 Oktober 2024, ini dihadiri 600 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri atas kepala bidang pendidikan madrasah (pendma), pengawas, dan kepala madrasah.
"Dengan diseminasi hasil AKMI yang berlangsung selama empat hari ini, kita harapkan dapat tersosialisasi dengan maksimal hingga ke tingkat madrasah," katanya.
Selain itu, katanya, harus pastikan perubahan dalam pembelajaran terjadi, sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan hasil AKMI dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
Dia mengharapkan dengan mengikuti seminar tersebut, perwakilan dari Sulut mampu menghasilkan output laporan hasil AKMI secara makro terkait dengan capaian kompetensi siswa madrasah serta dokumen dan notulensi praktik baik tindak lanjut perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil AKMI untuk meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah.
Perwakilan Sulut dalam kegiatan itu, yakni Muhamad Nuril Huda dan Binar dari Bidang Pendis, Roslina Karim sebagai pengawas, dan Sarif Soleman, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Manado. Direktur KSKK Madrasah Muhammad Sidiq Sisdiyanto membuka secara resmi seminar tersebut.