Manado (ANTARA) - Bawaslu Kota Manado menyesalkan tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Manado 2024, hanya mencapai 65 persen dari target 80 persen.
"Untuk Pilkada kota Manado, memang turun dan itu bukan hanya di sini tetapi rata-rata di kabupaten dan kota lainnya, padahal kami harapannya sama dengan KPU harus lebih tinggi," kata Pimpinan Bawaslu Manado, Heard Runtuwene, di Manado, Selasa.
Runtuwene mengatakan, dari sekitar 342 ribu pemilih di Kota Manado, yang menggunakan hak pilihnya hanya sekitar 220 ribu lebih, maka itu ada di angka 65 persen, padahal pada Pilkada 2020 lalu, tingkat partisipasi ada di angka 74 persen.
"Di Kota Manado hanya sekitar 65 persen, itu turun jauh dari pemilihan sebelumnya, tetapi memang banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, dan kami tidak tahu apa penyebabnya," kata Runtuwene.
Runtuwene juga menolak mengomentari apakah rendahnya tingkat partisipasi pemilu itu, karena disebabkan oleh kurangnya sosialisasi, atau karena kejenuhan masyarakat yang harus melaksanakan pemilihan dalam waktu yang berdekatan dengan Pemilu.
Dia mengatakan, untuk memastikan penyebabnya bisa meminta tanggapan dari pengamat dan pakar ilmu politik, tetapi dia mengatakan, hal tersebut akan menjadi evaluasi bagi Bawaslu kedepannya untuk mengingatkan KPU mengenai hal tersebut.
Data di KPU Kota Manado, menyebutkan, dari jumlah pemilih yang ada di DPT sebanyak 342.524 ditambah dengan pemilih dalam DPTb dan DPK menjadi lebih banyak, namun yang menggunakan hak pilihnya hanya sebanyak 222.919 orang, yang dilihat dai surat suara yang digunakan.