"Kinerja perusahaan pembiayaan di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif, hal ini tercermin dari adanya dari peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan pada posisi Januari 2024 yang tumbuh sebesar 8,04 persen (YoY) menjadi Rp7,33 triliun dibandingkan posisi Januari 2023 sebesar Rp6,79 triliun," kata Winter, di Manado, Rabu.
Winter mengatakan dilihat dari jumlah kontrak (unit), perusahaan pembiayaan mengalami penurunan yaitu sebesar 13,26 persen (YoY) atau menjadi 574.765 unit.
Dari sisi Non Performing Finance (NPF), katanya, posisi Januari 2024 yaitu sebesar 2,85 persen atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi Januari 2023 sebesar 2,92 persen.
Dia mengatakan perusahaan pembiayaan di Sulut yakni Modal Ventura, Dana Pensiun, Asuransi Jiwa, Asuransi umum dan Fintech landing.
"Semua perusahaan pembiayaan ini diawasi oleh OJK, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan pembiayaan dari sejumlah perusahaan pembiayaan ini," katanya.
Harus diakui, katanya, perusahaan pembiayaan di Sulut memang cukup banyak, tapi rata-rata semua diawasi oleh OJK.
"Jika ada perusahaan pembiayaan yang tidak terdaftar di OJK, berarti masyarakat harus berhati-hati," jelasnya.