Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai sikap Partai NasDem terbukti konsisten terhadap Pemerintahan Joko Widodo.
“Saya melihat NasDem konsisten dukungan kepada Jokowi. Artinya walaupun NasDem punya capres sendiri, berbeda jalan dengan Jokowi, tetapi NasDem konsisten ada di pemerintahan, ada bersama Jokowi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, walaupun Jokowi atau pemerintah melihat NasDem berbeda, tetapi itulah konsistensi mengawal Jokowi sampai akhir.
Hal itu disampaikan Ujang menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali yang membantah Hasto dan meminta agar tak melibatkan AMIN dalam konteks ‘tekanan kekuasaan’ yang dirasakan TPN Ganjar-Mahfud.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu mengungkapkan pihaknya mendapatkan tekanan kekuasaan, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Tim Anies-Muhaimin (AMIN) untuk meluruskan demokrasi.
Ujang melihat pernyataan Ahmad Ali dan Anies secara politik sudah tepat. Menurut Ujang, PDIP kini sedang mencari kawan untuk mengkritisi Jokowi atau yang lebih ekstrem melawan Jokowi. Ini terjadi sejak pencalonan Gibran menjadi wakil presiden.
“Apa yang disampaikan Ahmad Ali, oleh Anies, itu sudah benar, tidak mau mengurusi hal-hal seperti itu, walaupun sudah ada tekanan sejak lama,” ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
Hal senada disampaikan analis politik Silvanus Alvin bahwa jika PDIP secara terbuka menunjukkan sikap "fight back" terhadap Jokowi atau presiden saat ini, maka publik dapat menangkap kesan bahwa PDIP menunjukkan inkonsistensi.
Ia mengatakan partai penguasa tapi tidak mendukung pemerintahan. Artinya hal ini dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan pada akhirnya memang bisa berdampak dalam memengaruhi persepsi publik terhadap partai tersebut.
Sebaliknya, kata dia, polemik tekanan kekuasaan itu akan memengaruhi secara positif persepsi publik pada NasDem, Dosen Universitas Multimedia Nusantara ini melihat NasDem bersama pasangan AMIN hanya mau fokus dengan strategi komunikasinya.
“Ini baik bagi NasDem, karena mereka tahu fokusnya di mana yang harus mereka berikan, soal ada 'tekanan-tekanan' pernah disinggung oleh Anies dalam forum publik, tapi tidak mereka jadikan narasi sebagai fokus utama,” jelasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Selasa, 14 November 2023, menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Peserta Pilpres 2024 terdiri atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat nilai NasDem konsisten terhadap Pemerintahan Jokowi