Hal itu disampaikan oleh Komarudin saat memberikan keterangan pers usai meminta klarifikasi kepada Budiman Sudjatmiko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat sore.
"Tidak (ada sanksi), hanya memberi peringatan untuk kembali ke garis organisasi," ujar Komar.
Meski begitu, dirinya hanya memberikan peringatan kepada Budiman untuk kembali ke jalur organisasi partai.
Menurut Komar, kedatangan Budiman ke rumah pribadi Prabowo bukan untuk menyampaikan dukungan di Pilpres 2024. Budiman mengaku niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.
"Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucapnya.
Budiman, sambung Komar, melihat sosok bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi. Sementara, Prabowo Subianto merupakan sosok capres dari generasi Orde Baru.
"Pak Ganjar sebagai generasi Reformasi, dan Pak Prabowo sabagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagaimana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," tambah Komar.
Tidak hanya itu, Komarudin menegaskan bahwa dirinya mendapat tugas untuk memastikan seluruh kader PDIP, baik ditingkat pengurus maupun anggota partai untuk tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Tadi saya tegaskan, tapi kewajiban saya sebagai Ketua Bidan Kehormatan harus memastikan semua gerak langkah kader PDIP, baik pengurus maupun anggota partai hanya satu, menangkan Ganjar Pranowo karena itu adalah keputusan partai," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Selasa (18/7), Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa malam tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan setelah mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Budiman mengatakan dirinya akan membicarakan hasil pertemuan tersebut dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto, karena kalau boleh saya sampaikan, izin kepada Pak Prabowo yang saya sampaikan kepada beliau tadi itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis," ucap Budiman.
"Tidak (ada sanksi), hanya memberi peringatan untuk kembali ke garis organisasi," ujar Komar.
Meski begitu, dirinya hanya memberikan peringatan kepada Budiman untuk kembali ke jalur organisasi partai.
Menurut Komar, kedatangan Budiman ke rumah pribadi Prabowo bukan untuk menyampaikan dukungan di Pilpres 2024. Budiman mengaku niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.
"Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucapnya.
Budiman, sambung Komar, melihat sosok bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi. Sementara, Prabowo Subianto merupakan sosok capres dari generasi Orde Baru.
"Pak Ganjar sebagai generasi Reformasi, dan Pak Prabowo sabagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagaimana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," tambah Komar.
Tidak hanya itu, Komarudin menegaskan bahwa dirinya mendapat tugas untuk memastikan seluruh kader PDIP, baik ditingkat pengurus maupun anggota partai untuk tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Tadi saya tegaskan, tapi kewajiban saya sebagai Ketua Bidan Kehormatan harus memastikan semua gerak langkah kader PDIP, baik pengurus maupun anggota partai hanya satu, menangkan Ganjar Pranowo karena itu adalah keputusan partai," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Selasa (18/7), Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa malam tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan setelah mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Budiman mengatakan dirinya akan membicarakan hasil pertemuan tersebut dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto, karena kalau boleh saya sampaikan, izin kepada Pak Prabowo yang saya sampaikan kepada beliau tadi itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis," ucap Budiman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP: Budiman Sudjatmiko tak diberikan sanksi usai bertemu Prabowo