Manado (ANTARA) - Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe meminta warga tidak terprovokasi kejadian yang terjadi di Swedia.
Dia mengatakan di Manado, Rabu, Rasmus Paludan, seorang demonstran pemimpin garis keras sayap kanan Denmark baru-baru ini membuat geger warga dunia karena aksinya yang nekad membakar salinan Al-Quran tepat di depan Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia (21/01).
Hal ini, katanya, bukan hanya menghebohkan warga Swedia tetapi seluruh dunia khususnya Umat Islam, termasuk di Indonesia.
Menyikapi hal ini, pada saat membuka Seleksi Petugas PPIH Arab Saudi dan PPIH Kloter Tahun 1444H/2023M di Aula Kanwil, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Sulut agar tidak terprovokasi akan berita ini.
Seperti halnya masyarakat umum, Kakanwil juga mengutuk kejadian ini.
"Apapun alasannya, apalagi mengenai kebebasan berekspresi personal, tidak ada yang akan bisa menerima hal ini," ujar Kakanwil.
Namun di balik kejadian ini, Kakanwil meminta kepada semua pihak untuk tenang, tidak merespon berlebihan apalagi mengambil tindakan yang merugikan, karena apabila hal ini di respon berlebihan bisa saja akan mengganggu stabilitas keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Sulut.
"Kepada semua pihak, terus jaga persatuan dan kesatuan di Bumi Nyiur Melambai ini demi kedamaian kita bersama," ujar suami tercinta Ketua DWP Kemenag Sulut Hj Rusni Konoras ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag Sulut minta warga tidak terprovokasi kejadian Swedia