Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan peningkatan kinerja ekspor nonmigas daerah setempat ke negara-negara di Afrika dan Timur Tengah pada 2023.
"Tahun ini, kami akan dorong pasar baru ke negara-negara di Benua Afrika dan Timur Tengah, karena potensinya masih cukup besar," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Sabtu (21/1).
Dia mengatakan komoditi yang akan didorong untuk ekspor ke negara-negara tersebut yakni produk turunan kelapa, perikanan, dan hasil perkebunan lainnya.
"Kami akan terus mencarikan pasar baru buat pengekspor asal Sulut, sehingga semakin banyak produk unggulan Sulut yang masuk ke pasar internasional," katanya.
Ia mengakui kinerja ekspor pada 2022 mengalami penurunan dampak krisis global dan perang Ukraina-Rusia.
Akan tetapi, pihaknya bersyukur permintaan pembeli tetap ada, karena produk yang dijual Sulut yakni produk pangan.
"Kami berharap pengekspor, petani dapat meningkatkan kualitas dan terus berinovasi sehingga produk ekspor Sulut akan semakin beragam," katanya.
Negara Timur Tengah yang menjadi target ekspor Sulut yakni Maroko, Tunisia, Aljazair, Libya, Mesir, Arab Saudi, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Suriah, Lebanon, Iraq, Iran, Yaman, Bahrain, Palestina, dan Turki.
Negara-negara di Afrika seperti Afrika Utara memiliki enam negara, Afrika Selatan lima negara, Afrika Timur 18 negara, Afrika Barat 16 negara, dan Afrika Tengah sembilan negara.