Simbol terang Kristus dalam nyala lilin dipasang oleh semua jemaat yang hadir, dan ditancapkan pada sebuah tempat yang disiapkan khusus, sebagai pertanda terang Tuhan yang tak pernah padam di tengah manusia, dalam iringan lagu, seribu lilin nyalakan yang dinyanyikan grup akapela, Male Voice.
Pdt. Rantealo, mengajak jemaat, yang hadir beribadah, untuk mendengarkan nubuatan kasih yang diambil dari Yohanis 13 ayat 34 - 35, Efesus 4 ayat 2 - 3, 1 Tesalonika 3 : 12 dan 1 Yohanes 4 ayat 7 - 8, dalam bahasa Manado.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan firman dari Injil Lukas 2 ayat 10 -11, tentang kabar sukacita kelahiran Sang Raja Damai, dari malaikat kepada para gembala di Padang Efrata.
Khotbah Nata dimulai dengan atraksi fragmen, tentang realita kehidupan, yang dilakoni manusia, keinginan duniawi dan keserakahan manusia, yang mau berpesta pora, Pdt Rantealo mengatakan, fragmen itu adalah realitas kehidupan yang dijalani manusia, mau bernatal dengan pamer-pamer, padahal makna natal tidak sesempit itu.
"Itu adalah realitas manusia di luar, padahal Natal adalah soal kasih bagaimana mengasihi, membaharui sikap kita dan bagaimana manusia memanusiakan manusia serta mampu menghadirkan hati kita untuk menyambut Kristus tanpa embel-embel ini dan itu," katanya.
Kalapas Manado, Maruliye Simbolon SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan selamat natal kepada semua sambil menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya memprioritaskan pemenuhan hak-hak dan kebutuhan para warga binaan, dan semuanya sudah terpenuhi, berkat dukungan dan arahan Kanwil Kemenkumham dari divisi pemasyarakatan.
"Juga atas kerja sama dan terobosan dari seksi pembinaan dari kepala seksi sampi staf, semua dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Simbolon juga berharap, semua warga binaan, tetap menjaga hati dan sikap, dan yang baru tahun ini bernatal di LP, kiranya cepat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, jika sebelumnya masih bersama keluarga dan tahun ini sudah di sini harus tetap sabar dan kiranya renungan Natal yang disampaikan akan terus menguatkan hati semua warga binaan.
Sedangkan, KadivPas Kanwil Kemenkumham Sulut, Kusnali Amd.IP, S.Sos, M.H, atas nama Kakanwil, dalam sambutannya mengapresasi langkah Kalapas kelas II Manado bersama jajarannya karena sudah memprioritaskan pemenuhan hak seluruh warga binaan.
Dia menegaskan, Divisi Pemasyarakatan hanya mendukung dan mengarahkan yang melakukan semuanya adalah Kalapas dan jajarannya, karena itulah dia sangat berterima kasih kepada seluruh jajarannya di LP Manado.
Kusnali juga menyampaikan pesan dari Kakanwil agar jika ada kekurangan atau masalah disampaikan baik-baik kepada atasan jangan bisik-bisik di luar karena tidak baik.
"Tidak terasa Desember sudah tiba, tahun 2022 sudah di penghujung tahun, Natal adalah tentang mengasihi dan melayani dan peduli pada kehidupan bahwa hidup bukan milik sendiri, tetapi sarana dari Pencipta menyebarkan kebaikan, dan melestarikan kehidupan, jadilah pembawa sejahtera, di kantor atau dimanapun dan warga binaan dengan sesama," katanya.
Dia juga mengingatkan agar semua pegawai harus berani keluar dari zona nyaman, setiap pegawai harus menjadi ahli di bidangnya.
