Manado (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang dan bahan lainnya kepada pemulung serta anak jalanan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, Kota Manado, Sulut.
"Hal ini sebagai upaya PLN UIW Suluttenggo (Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo) yang tengah fokus pada berbagai upaya dalam membantu membangkitkan kembali UMKM di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kota Manado," kata General Manajer PLN Suluttenggo Leo Basuki di Manado, Jumat.
Kegiatan itu, ujarnya, juga wujud Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW Suluttenggo melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado berupa pemberian bantuan pemberdayaan kaum rentan melalui Program Rumah Singgah bagi para pemulung dan anak jalanan di TPA Sumompo.
"Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian serta keterampilan bagi para pemulung dan anak jalanan yang keseharian beraktivitas di lokasi TPA Sumompo," katanya.
Ia mengemukakan banyak cerita sukses UMKM yang mampu memanfaatkan bahan-bahan sampah bekas untuk disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Hal ini pula yang mendasari PLN untuk memberikan peningkatan keterampilan pemulung dan anak jalanan di TPA Sumompo sehingga mendorong terciptanya lapangan kerja baru.
PLN pada tanggal 1 Juni 2022 juga memberikan lauk pauk makanan bergizi di TPA Sumompo sebagai bagian dari kepedulian PLN dalam menunjang serta mengedukasi perihal pola hidup sehat di tengah lingkungan yang rentan akan penyakit.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kerajinan pada 8-15 Juni 2022. Pada acara puncak 30 Juni 2022 dilakukan pameran hasil karya kerajinan peserta pelatihan yang dirangkai dengan pengobatan gratis, pemberian bantuan alas kaki, selimut, dan jaket.
Manager PLN UP3 Manado Edy Saparta mengharapkan peningkatan keterampilan mereka melalui pelatihan tersebut bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadi bagian penting mereka untuk berkontribusi menjaga lingkungan.
"Sekarang sudah terbukti bahwa kita semua boleh berbuat asal kita semua mau berubah ke hal-hal yang lebih baik. Karena dengan berubah apa yang tidak mungkin pasti akan menjadi mungkin," katanya.
Ketua Yayasan Pendidikan Attackerz, Lazy Runturambiyang, mengemukakan pentingnya pemulung dan anak jalanan di Manado memiliki keterampilan yang baik dalam berkarya menggunakan bahan baku daur ulang.
"Selama ini lumayan sulit terealisasi karena kami tidak memiliki jaringan yang luas. Doa ini terjawab dan PLN datang memberikan anak-anak kami harapan bahwa mereka bukan hanya jadi pemulung tapi merek bisa menjadi pendaur ulang sampah dengan nilai ekonomi yg memadai," katanya.