BMKG perkirakan ENSO La Nina Moderat--Netral hingga Desember 2022
Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) La Nina moderat atau netral hingga Desember 2022.
"Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprakirakan kondisi ENSO La Niña Moderat–Netral akan berlangsung hingga Oktober–November–Desember 2022," kata Koordinator Bidang Observasi & Informasi Stasiun Klimatologi Sulut Muhamad Chandra Buana, saat Rakorwil Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulampua, di Manado, Rabu.
Dia menjelaskan salah satu fenomena global interaksi atmosfer-laut yang terjadi di Samudera Pasifik dan menjadi climate driver di Indonesia adalah El Nino-Southern Oscillation (ENSO). ENSO terbagi dalam dua kejadian yaitu fase dingin (La Nina) dan fase hangat (El Nino).
Secara umum, katanya, sifat hujan pada bulan Juni secara umum bersifat bawah normal prakiraan sifat hujan pada bulan Agustus, September, dan Oktober tahun 2022 berada pada kondisi normal kondisi dinamika atmosfer update Juli menunjukkan adanya La Nina Lemah dengan nilai indeks -0.63.
Dengan mundurnya musim kemarau di tahun ini yang perlu di perhatikan adalah air berlimpah, optimalkan utamanya bagi pertanian tadah hujan serta waspadai hama karena kelembapan yang tinggi.
Dia menjelaskan berdasarkan data curah hujan bulan Agustus ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan hingga >40 persen di sebagian besar Sulawesi Utara.
Data curah hujan bulan September ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Sitaro, Sangihe, Talaud, Bolmong, Boltim, Mitra, Minsel, Bitung, Minut dan Manado mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Berdasarkan data curah hujan bulan Oktober ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Talaud, Bolsel, Kotamobagu, Boltim, Mitra, dan Bitung mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Data curah hujan bulan November ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Sitaro, Sangihe, Talaud, Bolsel, Boltim, Mitra, Minsel, Bitung, dan Manado mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Secara umum hampir seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Utara akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan September 2022.
Sedangkan wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada Bulan Oktober 2022 yaitu Zona Musim 319 atau sebagian besar Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
La Nina dengan curah hujan yang tinggi di musim kemarau menimbulkan kelembaban yang tinggi mengaktifkan sifat biological clock wereng coklat untuk berkembang menghasilkan populasi yang tinggi.
"Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprakirakan kondisi ENSO La Niña Moderat–Netral akan berlangsung hingga Oktober–November–Desember 2022," kata Koordinator Bidang Observasi & Informasi Stasiun Klimatologi Sulut Muhamad Chandra Buana, saat Rakorwil Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulampua, di Manado, Rabu.
Dia menjelaskan salah satu fenomena global interaksi atmosfer-laut yang terjadi di Samudera Pasifik dan menjadi climate driver di Indonesia adalah El Nino-Southern Oscillation (ENSO). ENSO terbagi dalam dua kejadian yaitu fase dingin (La Nina) dan fase hangat (El Nino).
Secara umum, katanya, sifat hujan pada bulan Juni secara umum bersifat bawah normal prakiraan sifat hujan pada bulan Agustus, September, dan Oktober tahun 2022 berada pada kondisi normal kondisi dinamika atmosfer update Juli menunjukkan adanya La Nina Lemah dengan nilai indeks -0.63.
Dengan mundurnya musim kemarau di tahun ini yang perlu di perhatikan adalah air berlimpah, optimalkan utamanya bagi pertanian tadah hujan serta waspadai hama karena kelembapan yang tinggi.
Dia menjelaskan berdasarkan data curah hujan bulan Agustus ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan hingga >40 persen di sebagian besar Sulawesi Utara.
Data curah hujan bulan September ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Sitaro, Sangihe, Talaud, Bolmong, Boltim, Mitra, Minsel, Bitung, Minut dan Manado mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Berdasarkan data curah hujan bulan Oktober ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Talaud, Bolsel, Kotamobagu, Boltim, Mitra, dan Bitung mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Data curah hujan bulan November ketika periode La Nina menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian wilayah Sitaro, Sangihe, Talaud, Bolsel, Boltim, Mitra, Minsel, Bitung, dan Manado mengalami kenaikan hingga >40 persen.
Secara umum hampir seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Utara akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan September 2022.
Sedangkan wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada Bulan Oktober 2022 yaitu Zona Musim 319 atau sebagian besar Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
La Nina dengan curah hujan yang tinggi di musim kemarau menimbulkan kelembaban yang tinggi mengaktifkan sifat biological clock wereng coklat untuk berkembang menghasilkan populasi yang tinggi.