Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar kabupaten dan kota di Sulawesi Utara berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
“BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 17 November 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, di Manado, Senin.
Dia mengajak warga agar berhati-hati apabila melakukan aktivitas di tengah cuaca ekstrem, karena berpeluang terjadinya bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, atau bencana lainnya.
“Kami berharap warga di bantaran sungai juga mewaspadai meningkatnya tinggi muka air yang dapat menyebabkan banjir, begitupun dengan warga yang tinggal di daerah berbukit atau curam harus mewaspadai tanah longsor,” ajaknya.
Ben mengatakan, kondisi udara sebagian wilayah Sulawesi Utara mendukung proses konvektif secara lokal dan terjadinya shearline yang menyebabkan penumpukan massa udara yang berpotensi dalam pembentukan awan.
Sementara temperatur permukaan air laut anomali dalam rentang +0.5 sampai +3.4 derajat Celsius terpantau di sekitar wilayah Sulawesi dan Teluk Tomini.
Selanjutnya siklon tropis Toraji di Laut Filipina, 15.1 derajat LU - 126.9 derajat BT dengan kecepatan 90 kilometer/jam berkekuatan 996 hPa bergerak ke arah barat - barat laut menuju laut di timur Filipina.
“Waspada juga potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ajaknya.