Bitung, (Antara Sulut) - Seorang siswa SMK Pelita Bahari Bitung, Yudianto Adam (16) dianiaya sejumlah oknum yang kesehariannya bertugas di Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Daerah setempat Senin sekitar pukul 10.00 Wita.
Berdasarkan penuturan korban, dirinya sedang menjalani tugas praktek di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi berdasarkan kurikulum sekolahnya sudah sejak beberapa pekan lalu.
"Saat itu saya ditugaskan perusahaan untuk mengambil data-data di seputaran pelabuhan Bitung dengan mengendarai kendaraan bermotor," ujarnya.
Tapi saat akan memasuki area pelabuhan Bitung, tiba-tiba kendaraan yang dikendarai oleh dua oknum KPLP terjatuh.
"Awalnya akan menolong mereka, tapi tak tahunya saya dipukul," ujarnya mengeluhkan.
Dia mengatakan, pertama dirinya dipukul dengan helm di kepala, tapi tiba-tiba ada oknum KPLP lainnya langsung menghujani pukulan di bagian wajahnya.
"Waktu dipukul dengan helm tidak terlalu sakit, karena saya menggunakan helm. Tapi terasa sakit ketika mereka memukul di wajah dan kemudian menendang dibagian belakang," katanya.
Atas kejadian itu, kata Adam, dirinya pun kemudian dibawa ke kantor KPLP Bitung dan dimarahi.
"Padahal saya tidak tahu apa-apa dan soal kecelakaan itu murni kecelakaan tunggal tanpa ada gesekan dengan motor saya, tapi mereka menuduh saya yang menyebabkan sampai mereka jatuh," ujarnya.
Atas kejadian itu dirinya langsung melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Budi Mulia Bitung dan kasus penganiayaan sudah dilaporkan kepada pihak Polsek Bitung Tengah.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Alfianto membenarkan adanya laporan kekerasan sejumlah oknum KPLP.
"Ada laporan bilamana yang melakukan penganiayaan yaitu F alias Felis dan N alias Nasution," kata Alfianto.
Namun demikian, menurut Alfianto, kasus tersebut sedang dalam pengembangan penyelidikan.
"Kalau memang benar ada kekerasan, para tersangka akan dikenai Undang-Undang Nomer 351 tentang penganiayaan," ujarnya. @antarasulutcom

