Pangkajene, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pengerjaan jalan provinsi dan negara di sepanjang jalur Maros - Pare-pare telah menyebabkan saluran irigasi yang berada di sekitar proyek jalan itu terganggu.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Sulsel Abdul Latif, pelaksana proyek yang mengejar target penyelesaian pekerjaan belum bisa melakukan pekerjaan terhadap saluran irigasi yang terdapat di sekitar poros jalur Barru-Pangkep.
"Saluran irigasi dan tambak yang terdapat di kiri kanan jalan memang terganggu dengan pengerjaan jalan di daerah itu," ungkap Latif di Makassar, Sabtu.
Tetapi setelah target penyelesaian jalan selesai, saat ini kita sudah melakukan penggalian drainase yang diharapkan selesai secepatnya khususnya di daerah pangkep.
"Perencanaan penggalian saluran air tambak milik masyarakat memang telah kami koordinasikan dengan pemkab setempat," ungkapnya.
Selain itu permasalahan lahan masih menjadi persoalan pemerintah provinsi dalam melakukan penyelesaian pekerjaan tepat waktu, sehingga pada Desember 2009 ini diperkirakan pekerjaan jalan hanya terealisasi 70 persen.
Dari tiga kabupaten yakni Barru, Pangkep dan Maros masih kesulitan dalam hal pembebasan lahan.
"Memang kita akui panjang jalan di Barru 64 kilometer, pangkep 38 kilometer, di maros 12 kilometer dan pare-pare sekitar 4 kilometer," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Latif di Makassar, Sabtu.
Sesuai kesepakatan biaya pembangunan jalannya di tanggung pemerintah pusat dan biaya pembebasan lahannya di tanggung oleh pemerintah kabupaten setempat.
Masalah pembebasan lahannya ternyata menimbulkan persoalan, karena biaya yang harus dikeluarkan pemerintah kabupaten cukup besar.
Untuk itu pemerintah pusat mengalokasikan anggaran khusus untuk menunjang pembebasan lahan dengan melakukan penambahan alokasi anggaran daerah.
(T.PK-HK/S016)