Manado (ANTARA) - Menggandeng pejabat Kementerian ESDM dan Kementerian LH serta anggota komisi VII DPR RI yang merupakan wakil Sulawesi Utara, Dr. Bara Krishna Hasibuan Walewangko, bersama legislator lainnya, kembali mengunjungi lokasi bencana tambang di Bakan, Bolaang Mongondow.
"Hari ini saya memimpin rombongan komisi VII dan mengajak Direktur Teknik Ditjen Minerba, Sri Rahardjo, Sekretaris Dirjen Gakkum KLHK, Kemal Amas dasn Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK Yun Insani, untuk mengunjungi lokasi tambang Bakan yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa," kata Bara Hasibuan, di Manado, Kamis.
Bara mengatakan, kunjungan yang diinisiasinya tersebut adalah kali kedua, setelah sebelumnya mengunjungi lokasi bencana longsor, yang terjadi pada 26 Februari lalu.
Menurut Bara, dia sengaja mengajak anggota DPR RI serta para pejabat dari Kementerian ESDM seperti Direktur Teknik Ditjen Minerba, Sri Rahardjo, Sekretaris Dirjen Gakkum KLHK, Kemal Amas dan Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK Yun Insani, supaya bisa melihat langsung bagaimana lokasi bencana tersebut.
"Dengan begitu, maka para wakil rakyat juga pemerintah pusat terutama dari Kementerian ESDM dan KLH bisa melihat langsung bagaimana lokasi tersebut, sehingga bisa memikirkan solusi paling baik untuk masalah tersebut," katanya.
Bara juga mengatakan, sebagai wakil rakyat dari Sulawesi Utara, dia sangat berharap kiranya semua pihak yang terlibat seperti Kementerian LH, ESDM bisa bersama-sama melakukan langkah yang tepat sebagai solusi yang komprehensif dari masalah tambang liar yang terus terjadi Bolmong.
"Intinya bukan hanya menyelesaikan pertambangan ilegal di Sulawesi Utara, tetapi juga di seluruh Indonesia, supaya bisa mencegah dan menyelesaikan masalah-masalah seperti di kemudian hari," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Bara Hasibuan, yang juga didampingi oleh Kepala Dinas ESDM Sulawesi Utara, Ir, BE. Tinungki, menunjukkan lokasi dimana para korban terkubur, sambil mengisahkan kronologinya berdasarkan penjelasan dari para saksi, serta warga setempat.
"Kita semua berharap yang terbaik bagi masyarakat, semoga tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh, dan tidak ada pertambangan liar yang dibuka tanpa izin, karena akan mengancam keselamatan jiwa manusia," katanya. ***