Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penataan dan pendataan mengenai koleksi yang saat ini dimiliki Museum Majapahit, di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
"Dimulai dari sekarang juga sudah kita mulai sebenarnya dengan existing, bangunan yang ada, penataan-penataan, pendataan-pendataan termasuk registrasi dari semua koleksi ini," ujar Fadli saat ditemui dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa lewat gelaran "Sayembara Masterplan Museum Majapahit" yang bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia menjadi langkah lanjutan dalam pengembangan museum Majapahit yang menjadi warisan besar bangsa Indonesia terutama nama besar Kerajaan Majapahit.
Pembangunan museum ini menurutnya bakal dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran yang dimiliki. Selain itu, pihaknya juga akan membuka dukungan finansial dari pihak swasta hingga filantropis dalam proses pembangunan kawasan yang sebelumnya merupakan pusat informasi Majapahit dengan koleksi artefak dan lainnya sebanyak kurang lebih 80 ribu-an.
Keberadaan artefak yang mulanya belum memiliki narasi dan dipajang sekadarnya, menurutnya menjadi hal yang sangat disayangkan dan membutuhkan dukungan pemerintah untuk penataan, pelestarian hingga pengembangan aset budaya.
Ia berharap keberadaan museum yang telah diresmikan pada Juni lalu itu mampu merepresentasikan kebesaran dan kejayaan Majapahit serta menghindari kekayaan intelektual tersebut diambil alih sosok yang tidak bertanggung jawab.
Keberadaan masterplan museum Majapahit juga diharapkan mendukung perencanaan yang matang dalam pembangunan sehingga menghadirkan museum yang proporsional dan representatif dengan menghadirkan desain, suasana yang sesuai dengan era Majapahit pada abad ke-13 hingga abad ke-15.
"Kita sering membesar-besarkan Majapahit tapi museumnya tidak representatif begitu ya," katanya.
Museum ini ke depan diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran generasi muda dalam menggali masa lalu, memahami masa kini untuk menjawab tantangan zaman.
Adapun Kementerian Kebudayaan telah menerima sebanyak 55 karya desain yang akhirnya terpilih tiga karya pemenang terbaik yang menggambarkan sebuah museum mampu menjadi simpul pendidikan, pelestarian dan kebanggaan nasional.
Adapun pemenang pertama sayembara yakni "Surya Majapahit" yang didesain oleh tim Joso yang diketuai oleh Toat Fauzi
Kemudian karya bertajuk "Catra Pustaka" dengan tim yang diketuai Aris Munandar, dan karya "Jiwa Wilwatika" yang diketuai Dr. Revianto Budi Santoso.
Adapun karya terbaik lainnya seperti "Mewayu Hayuning Bawono" karya Haidar Majid D (IAI) lalu yang kedua, "Sumunaring Nusa Maja" karya Herno Muliawan.

