Manado (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara terus menumbuhkan semangat nasionalisme pada siswa, di Kota Manado dalam menyambut HUT Ke-79 RI.
"Kemenag Sulut telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah di bawah naungannya agar peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dijadikan momen penting dan bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia," kata Kepala MAN Model 1 PK Manado Anis R Toma, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan ke-79 dengan tema “Rayakan Raih Kejayaan Mengapai Tujuan”, memiliki tujuan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk mengenang jasa para pahlawan yang rela berkorban demi tanah air Indonesia Raya.
Serta mendorong para peserta didik yang berperan sebagai penerus bangsa untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme dan cinta tanah air.
Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI akan diisi dengan lomba-lomba berupa Lomba antar program studi yaitu lomba tiup bola pimpong, estafet kardus, pimpong kebersamaan, loku-loku balon, paku dalam botol masak nasi goreng dan tata ruang bagi guru-guru dan tata usaha serta Baris berbasis, Menghias kelas, Balap karung, Futsal, Balap Bakiak, Balon Stitch, Bintang Vokalia, e-sport serta makan kerupuk untuk para peserta didik.
Anis mengatakan bahwa kemajuan bangsa Indonesia di masa depan tergantung dari generasi hari ini.
"Kita bisa menikmati kemerdekaan saat ini karena atas jasa para pejuang bangsa, pengorbanan yang diberikan berupa harta, airmata, darah bahkan nyawa tidak lain untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka berdaulat adil dan makmur," katanya.
Generasi hari ini, katanya, tidak lagi dituntut untuk mengangkat senjata guna meneruskan perjuangan para pahlawan tetapi dibutuhkan semangat kerja keras tampa pamrih demi mewujudkan Negara Indonesia yang maju dan hebat.
Pihaknya memiliki harapan besar pada peserta didik untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa dengan belajar giat dan tekun serta menjauhi perilaku negatif berupa tidak terlibat dalam praktik penggunaan narkoba, serta judi online.
Sebab hal ini dapat merusak dan mengganggu masa depan diri sendiri serta masa depan bangsa Indonesia, katanya.