Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joseph R Biden akan menerima Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral di Gedung Putih, Washington DC, pada 13 November 2023.
“Dalam kunjungan tersebut, Presiden Biden akan menegaskan kembali komitmen AS untuk memperdalam kemitraan yang telah berusia hampir 75 tahun antara AS dan Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam keterangan tertulis yang dirilis Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu.
Kedua pemimpin juga akan menjajaki peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam transisi energi bersih, memajukan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta memperkuat hubungan antar masyarakat.
Presiden Biden dan Presiden Jokowi pun akan berkoordinasi dalam upaya memperkuat sentralitas ASEAN dan menegakkan hukum internasional serta mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Sebelumnya, Presiden Jokowi disebut akan menghadiri pertemuan darurat negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, pada 12 November mendatang guna membahas dan melakukan negosiasi terkait konflik yang memanas di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama mengatakan bahwa Presiden kemungkinan ditunjuk menjadi perwakilan untuk melakukan negosiasi tersebut dengan AS—yang selama ini mendukung Israel.
"Beliau sampaikan bahwa akan mengadakan pertemuan-pertemuan lagi dengan negara-negara OKI. Insyaallah, Presiden hadir langsung. Beliau ingin mungkin ditunjuk untuk menjadi perwakilan delegasi untuk melakukan negosiasi dengan Israel ataupun AS nantinya," kata Raihan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gedung Putih umumkan rencana pertemuan bilateral Biden dan Jokowi