Ankara (ANTARA) - Upaya pencarian dan penyelamatan untuk menemukan puluhan orang hilang memasuki hari ketiga pada Jumat, setelah banjir bandang melanda negara bagian Sikkim di timur laut India, bahkan ketika jumlah korban tewas resmi juga terus meningkat.
Sebanyak 19 orang dinyatakan tewas akibat luapan air dari Sungai Teesta, kata Kepala Sekretaris Sikkim Vijay Bhushan Pathak kepada Anadolu melalui sambungan telepon, seraya menambahkan bahwa 103 orang juga masih hilang.
"Operasi pencarian sedang berlangsung," kata Pathak.
Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional India mengatakan pada Rabu bahwa banjir yang meluap telah merusak sejumlah proyek infrastruktur, termasuk Bendungan Chungthang, di hulu lembah sungai tersebut.
"Sementara para ilmuwan sedang menyelidiki penyebab pasti banjir bandang tersebut. Alasan utama banjir bandang yang tiba-tiba tersebut tampaknya karena kombinasi curah hujan yang berlebihan dan peristiwa GLOF (Banjir Semburan dari Danau Glasial) di Danau Lhonak Selatan di Sikkim Utara," kata mereka.
Otoritas penanggulangan bencana Sikkim mengatakan 26 orang cedera dan lebih dari 2.000 lainnya dievakuasi.
Di negara bagian tetangga, Benggala Barat, otoritas di Distrik Jalpaiguri mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka menemukan 25 jenazah yang tersapu banjir bandang.
"Dari 25 orang tersebut, empat di antaranya adalah tentara," kata seorang pejabat senior, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Anadolu melalui sambungan telepon.
Polisi di Distrik Jalpaiguri juga mengeluarkan peringatan yang mendesak kewaspadaan mengingat banjir bandang juga menyeret sejumlah peralatan militer, termasuk senjata api dan bahan peledak, ke Sungai Teesta.
Angkatan Darat India juga mengatakan bahwa mereka membentuk tim pengintai di hilir.
Sebelumnya, Kepala Menteri Negara Bagian Benggala Barat Mamata Banerjee mengatakan "semua langkah" telah diambil untuk mengevakuasi orang-orang di Distrik Kalimpong, Darjeeling dan Jalpaiguri ke area yang lebih aman.
Kepala Menteri Sikkim Prem Singh Tamang mengatakan kepada lembaga penyiaran berita India NDTV bahwa "kerusakan cukup besar" telah dilaporkan di seluruh negara bagian tersebut. Dia mengatakan prioritas utama otoritas adalah menyelamatkan 3.000 wisatawan yang terdampar.
Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan pada Jumat bahwa pencarian tentara yang hilang berlanjut dengan fokus di daerah hilir.
"Di lokasi kejadian di Burdang dekat Singtam, kendaraan tentara sedang digali untuk diangkat keluar dan beberapa tempat tengah dipulihkan," kata Letnan Kolonel Mahendra Rawat dalam sebuah pernyataan.
"Sumber daya tambahan dalam bentuk tim TMR (Tiranga Mountain Rescue), anjing pelacak, radar khusus juga telah dikerahkan untuk membantu operasi pencarian," kata dia lebih lanjut.
Pada Rabu, tentara mengatakan 23 personel hilang sementara satu orang berhasil diselamatkan pada malam itu.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puluhan orang masih hilang akibat luapan dari danau glasial di India
Berita Terkait
Pesawat Air India dengan 211 penumpang mendarat darurat di Kanada karena ada ancaman
Rabu, 16 Oktober 2024 10:18 Wib
60 orang tewas saat banjir besar terjang India
Selasa, 3 September 2024 5:54 Wib
India mulai kembangkan vaksin Mpox yang lagi mewabah
Kamis, 22 Agustus 2024 10:37 Wib
Longsor di India, 215 orang meninggal dan 206 hilang
Senin, 5 Agustus 2024 6:33 Wib
Pesawat Air India mendarat darurat di Rusia karena alasan teknis
Jumat, 19 Juli 2024 10:33 Wib
Hadiri acara keagamaan di India, 107 orang tewas terinjak
Rabu, 3 Juli 2024 7:47 Wib
Gelombang panas di India, 33 petugas TPS Pemilu tewas
Senin, 3 Juni 2024 12:01 Wib
14 orang tewas dan 74 terluka di India yang tertimpa papan reklame
Selasa, 14 Mei 2024 17:08 Wib