New Delhi (ANTARA) - Sedikitnya 33 petugas tempat pemungutan suara (TPS) meninggal akibat gelombang panas selama fase terakhir pemilihan umum (Pemilu) di India, kata pimpinan negara itu pada Minggu (2/6).
Pemilu berakhir pada Sabtu (1/6) di 57 daerah pemilihan di beberapa negara bagian, termasuk Uttar Pradesh utara, wilayah tempat kematian itu dilaporkan.
Perdana Menteri Narendra Modi meninjau situasi cuaca dan persiapan untuk musim hujan, menurut pernyataan resmi.
Gelombang panas "kemungkinan akan terus berlanjut di beberapa wilayah Rajasthan, Gujarat, dan Madhya Pradesh," bunyi pernyataan itu.
Beberapa kota di India dilanda gelombang panas, dengan suhu di atas 49 derajat Celsius, dan banyak negara bagian melaporkan kematian akibat gelombang panas tersebut.
Ibu Kota New Delhi mengalami suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 52,9 derajat Celsius, tetapi beberapa pejabat urusan cuaca lantas mengatakan bahwa angka tersebut salah.
Pada Sabtu, Kota Jhansi di Uttar Pradesh mencatat suhu 46,9 derajat Celsius --tertinggi di negara itu, menurut badan cuaca India.
Kepala Pejabat Pemilu Uttar Pradesh Navdeep Rinwa mengatakan pengawas pemilu akan memberikan bantuan uang tunai kepada keluarga korban yang meninggal, termasuk pekerja sanitasi.
Sementara Mei dianggap sebagai bulan terpanas selama musim panas, departemen cuaca India menyatakan jumlah hari gelombang panas pada bulan itu kemungkinan "melebihi hari-hari normal sekitar 5-8 hari" di beberapa negara bagian India.
Di negara bagian timur, Odisha, beberapa pejabat memastikan bahwa sembilan orang meninggal akibat gelombang panas. Otoritas juga menantikan konfirmasi 81 kematian lainnya.
Partai penguasa mempertahankan kekuasaan di negara bagian timur laut
Menjelang hasil pemilu yang akan diumumkan pada Selasa (4/6), Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di India mempertahankan kekuasaannya di pemilihan majelis legislatif, yang hasilnya diumumkan pada Minggu.
Menurut Komisi Pemilihan Umum India, dari total 60 kursi partai tersebut memenangkan 46 kursi di Negara Bagian Arunachal Pradesh.
Sementara itu di Negara Bagian Sikkim yang berdekatan, Krantikari Morcha --partai regional yang berkuasa di Sikkim--
bersiap kembali berkuasa setelah memenangkan 31 dari 32 kursi di pemilihan majelis legislatif.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gelombang panas tewaskan 33 petugas TPS di hari terakhir Pemilu India
Berita Terkait
Badan Geologi harap warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Selasa, 3 Desember 2024 7:36 Wib
Badan Geologi imbau warga waspadai awan panas guguran Karangetang di Sitaro
Minggu, 24 November 2024 18:46 Wib
Jelang laga panas AC Milan vs Juventus, Napoli vs AS Roma
Jumat, 22 November 2024 11:53 Wib
Debat publik ketiga calon Wali-Wawali Manado cukup panas
Kamis, 21 November 2024 3:20 Wib
Gelombang panas melanda Korsel, 14 warga meninggal
Selasa, 6 Agustus 2024 17:41 Wib
Panas Ekstrim melanda Italia dengan keluarkan peringatan merah
Sabtu, 13 Juli 2024 7:13 Wib
Laga 'panas' di Grup B Piala Eropa 2024, ini jadwalnya
Sabtu, 8 Juni 2024 7:43 Wib
BMKG jelaskan fenomena pemanasan dan gerah saat ini
Rabu, 15 Mei 2024 17:48 Wib