Manado (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara masih menyiagakan operator alat berat mengantisipasi cuaca ekstrem yang masih melanda daerah tersebut.
"Tetap kami siagakan (operator dan alat berat) sehingga sewaktu-waktu bisa dimobilisasi," kata Kepala BJN Sulut, Hendro Satrio MK di Manado, Kamis.
BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan mengguyur wilayah Sulut hingga bulan Februari 2023 mendatang.
Sehingga kesiapan operator dan alat berat harus dalam kondisi optimal ketika sewaktu-waktu akan difungsikan melakukan pembukaan jalan yang tertutup longsor atau pohon tumbang.
"Kami siap merespon cepat ketika terjadi bencana, kami juga ada tim reaksi cepat yang langsung bergerak ke lokasi," ujarnya.
"Ditjen Bina Marga berupaya maksimal agar dalam enam jam alat berat sudah berada di lokasi longsor agar segera ditangani. Tim reaksi cepat selalu siaga, alat berat siap termasuk operatornya," katanya menambahkan.
Operator dan personel, kata dia, disiagakan di tujuh posko yang dibangun di kabupaten dan kota termasuk di wilayah kepulauan.
"Dari tujuh posko yang kami bangun saat Natal dan tahun baru, ada sebanyak 22 alat berat yang kami siagakan termasuk operatornya," ujarnya.*
Berita Terkait
BMKG imbau warga waspadai potensi cuaca ekstrem
Minggu, 24 November 2024 5:23 Wib
BMKG sebut seluruh kabupaten/kota di Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Kamis, 21 November 2024 14:09 Wib
Kabupaten dan kota di Sulawesi Utara berpotensi dilanda cuaca ekstrem
Selasa, 12 November 2024 5:15 Wib
Mensos targetkan penurunan kemiskinan ekstrem nol persen
Rabu, 6 November 2024 8:07 Wib
BMKG: Sebagian besar wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Selasa, 5 November 2024 10:48 Wib
PLN Sulutenggo: Perhatikan jaringan listrik saat cuaca ekstrem
Sabtu, 2 November 2024 11:44 Wib
BMKG perkirakan dua hari ke depan Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Kamis, 31 Oktober 2024 13:26 Wib
Sulut berpotensi cuaca ekstrem pada Jumat-Sabtu
Selasa, 29 Oktober 2024 6:23 Wib