"Tinggi gelombang diperkirakan 1,25 - 2,5 meter, khusus di perairan utara dan timur Kepulauan Talaud berpeluang hingga tiga meter," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror di Manado, Kamis.
Fenomena ini dipicu adanya fase bulan baru pada tanggal 23 Desember 2022 dan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) tanggal 24 Desember 2022.
Selain itu, berpeluang terjadi gelombang kategori sedang serta kecepatan angin hingga 25 knot yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Hal ini menurut Ricky, dapat menyebabkan terganggunya kegiatan terutama pada sektor perikanan tangkap, transportasi, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta bongkar muat kapal di pelabuhan.
Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak adalah pesisir utara dan barat Sulawesi Utara seperti Kota Manado, Amurang (Kabupaten Minahasa Selatan), Likupang (Kabupaten Minahasa Utara), dan Kabupaten Bolaang Mongondow.
Selain itu, wilayah terdampak lainnya pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe, pesisir Kabupaten Kepulauan Talaud dan pesisir Kabupaten Kepulauan Sitaro.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut terutama pada rentang pukul 15:00 sampai 21:00 WITA, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG," ajaknya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspadai gelombang tinggi dan banjir pesisir