Manado (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I mempersiapkan rencana tanggap darurat ketika Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara sudah beroperasi.
"Rencana tanggap darurat sangat penting kita persiapkan mengingat bendungan ini menampung volume air yang cukup besar," kata Kepala BWSS I, I Komang Sudana, di Manado, Kamis.
Secara teknis, kata dia, bendungan dengan luas lahan genangan sekitar 157 hektare itu, mampu menampung volume air sebesar 26,8 juta meter kubik sehingga informasi-informasi penting terkait dengan bendungan ini perlu menjadi perhatian bersama.
"Karena bendungan ini begitu besar maka kita harus memperhatikan juga dampak-dampaknya. Ketika kedatangan banjir yang melebihi debit, kita bersama-sama sudah mengantisipasinya," kata dia.
Dia mengatakan ketika ada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan curah hujan yang cukup tinggi, maka sudah harus dipersiapkan pola operasi bendungan.
"Begitu debit yang turun cukup besar ada pintu bendungan. Dan ketika debit air tidak cukup ditampung bendungan, maka ada spill way (pelimpah) yang akan melimpahkan air yang berlebihan di bendungan," katanya.
Jika bangunan pelimpah tidak cukup menampung, katanya, bisa dilakukan pembukaan pintu bendungan.
Hanya saja, menurut dia, untuk membuka pintu bendungan harus dilaporkan ke gubernur, kapolda, pangdam, BNPB, Basarnas bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, kata Komang, sebelum dilakukan pengisian awal bendungan, para pemangku kepentingan di daerah diberikan sosialisasi sebagai tindak lanjut dari kebijakan-kebijakan pola operasi bendungan.
"Terakhir kemarin pada sidang pleno dengan Komisi Keamanan Bendungan, salah satunya rekomendasinya adalah memberikan informasi mengenai pengisian awal bendungan ini kepada para pemangku kepentingan di daerah," katanya.
Balai Wilayah Sungai Sulawesi I terus memacu pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat. Rencananya pada bulan depan bendungan ini diresmikan Presiden Jokowi.