Manado (ANTARA) - Belanda makin meminati komoditas kakao asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.
" Kakao dalam bentuk bubuk yang diekspor ke Belanda pada akhir tahun 2021 ini sebanyak 63 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebanyak 313.866 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Kamis.
Dia berharap permintaan bubuk kakao dari Belanda akan rutin terjadi, bahkan bisa merambah ke pasar Asia, Amerika dan Afrika.
"Untuk itu pengekspor bubuk kakao agar mampu memenuhi permintaan pembeli atau buyers, dan terus berinovasi dengan menciptakan produk unggulan yang bisa diterima pasar internasional.
Edwin mengatakan pihaknya selaku pemerintah akan terus melakukan promosi kepada buyers di seluruh dunia.
"Promosi akan terus dilakukan baik secara langsung maupun virtual exebition," katanya.
Data Badan Pusat Statistik(BPS) menyebutkan untuk tahun 2020 provinsi Sulut memproduksi kakao sekitar 5,9 ribu ton.