Anindya Bakrie siap mengadopsi strategi Ridwan Kamil soal ekonomi desa
Bandung (ANTARA) - Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan siap mengadopsi strategi Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil terkait pengembangan ekonomi desa.
"Saya juga mengapresiasi Kang Ridwan Kamil terkait masukan soal pemberdayaan daerah bisa dilakukan dengan cara modern. Beliau menyampaikan Jabar suatu contoh di mana pasarnya ada, uangnya ada. Kenapa Jabar ini untung ada tanahnya disediakan," kata Anindya Bakrie seusai bertemu dengan Ridwan Kamil, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Selasa.
Anindya mengatakan tagline Ridwan Kamil soal mendorong ekonomi desa dan pertanian akan masuk dalam visi misinya di Munas Kadin Indonesia.
"Kang Ridwan Kamil juga mengingatkan kepada saya bahwa sekarang hidup bisa di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Ini jadi masukan dari kami, ini harapannya bisa masuk ke visi misi kita," katanya.
Anindya Bakrie mengatakan dukungan pribadi dari Gubernur Jabar M Ridwan Kamil pada pencalonan dirinya sangat berarti dan dukungan juga datang dari jajaran Kadin Jabar.
"Jadi munas ini akan ada tanggalnya, ada lokasinya namun dukungan dari Gubernur Jabar dan teman Kadin Jabar penting mengingat ini posisi sentral," kata dia
Dia mengatakan di era modern ini industri kesehatan dan peternakan akan menjadi kunci pemulihan setelah pandemi COVID-19.
"Kang Ridwan Kamil memberi masukan bahwa Kadin harus hadir juga ke UMKM, bukan hanya kalangan atas," katanya.
Dia menilai pencalonannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia melahirkan dukungan yang berarti mengingat kiprahnya 15 tahun di Kadin Indonesia sudah panjang.
"Semoga menjadi modal teman-temab di daerah dan memimpin kedepannya bersama pemerintah,” ujarnya.
Dia juga telah menghitung dari upaya konsolidasi ke daerah, sejauh ini dirinya sudah mengantongi dukungan dari 75 persen atau 25 provinsi di Indonesia.
"Tentunya dukungan ini karena teman lama lah, akan kita rangkul. Kadin ini bukan partai politik namun bersama untuk maju," kata dia.
Setelah berkonsolidasi di Jabar dan ke Indonesia Timur bagian atas, dirinya berencana akan mendatangi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan.
"Saya juga mengapresiasi Kang Ridwan Kamil terkait masukan soal pemberdayaan daerah bisa dilakukan dengan cara modern. Beliau menyampaikan Jabar suatu contoh di mana pasarnya ada, uangnya ada. Kenapa Jabar ini untung ada tanahnya disediakan," kata Anindya Bakrie seusai bertemu dengan Ridwan Kamil, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Selasa.
Anindya mengatakan tagline Ridwan Kamil soal mendorong ekonomi desa dan pertanian akan masuk dalam visi misinya di Munas Kadin Indonesia.
"Kang Ridwan Kamil juga mengingatkan kepada saya bahwa sekarang hidup bisa di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Ini jadi masukan dari kami, ini harapannya bisa masuk ke visi misi kita," katanya.
Anindya Bakrie mengatakan dukungan pribadi dari Gubernur Jabar M Ridwan Kamil pada pencalonan dirinya sangat berarti dan dukungan juga datang dari jajaran Kadin Jabar.
"Jadi munas ini akan ada tanggalnya, ada lokasinya namun dukungan dari Gubernur Jabar dan teman Kadin Jabar penting mengingat ini posisi sentral," kata dia
Dia mengatakan di era modern ini industri kesehatan dan peternakan akan menjadi kunci pemulihan setelah pandemi COVID-19.
"Kang Ridwan Kamil memberi masukan bahwa Kadin harus hadir juga ke UMKM, bukan hanya kalangan atas," katanya.
Dia menilai pencalonannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia melahirkan dukungan yang berarti mengingat kiprahnya 15 tahun di Kadin Indonesia sudah panjang.
"Semoga menjadi modal teman-temab di daerah dan memimpin kedepannya bersama pemerintah,” ujarnya.
Dia juga telah menghitung dari upaya konsolidasi ke daerah, sejauh ini dirinya sudah mengantongi dukungan dari 75 persen atau 25 provinsi di Indonesia.
"Tentunya dukungan ini karena teman lama lah, akan kita rangkul. Kadin ini bukan partai politik namun bersama untuk maju," kata dia.
Setelah berkonsolidasi di Jabar dan ke Indonesia Timur bagian atas, dirinya berencana akan mendatangi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan.