Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Andry Prasmuko mengatakan generasi muda Sulut harus menjadi pendorong budaya dan pendidikan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di daerah tersebut.
"Sehingga kami terus mendukung literasi digital melalui anak muda, dan kali ini lewat ajang kontes Nyong Noni Kebudayaan Sulawesi Utara (NNKS) dan Putra Putri Pendidikan Manado–Minahasa Utara (PPPMM) 2025," kata Andry, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan BI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan literasi keuangan di kalangan generasi muda.
Komitmen ini diwujudkan melalui dukungan aktif terhadap dua ajang besar yang digelar di Sulawesi Utara, yakni Nyong Noni Kebudayaan Sulawesi Utara 2025 (NNKS 2025) dan Putra Putri Pendidikan Manado–Minahasa Utara 2025.
Kedua kegiatan ini, katanya, mengangkat tema besar sinergi antara budaya, pendidikan, dan transformasi digital.
Selain menampilkan bakat, wawasan, dan kepedulian terhadap daerah, para finalis dari kedua ajang juga dibekali materi literasi oleh Bank Indonesia mengenai QRIS, kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah), serta Pelindungan Konsumen (PeKA).
Ketiga kampanye ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mendorong sistem pembayaran digital yang inklusif, memperkuat rasa kebangsaan melalui pemahaman terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan.
Serta, katanya, meningkatkan perlindungan dan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi secara bijak.
Sebagai bagian dari inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong transformasi digital yang inklusif, ketiga program yang diusung dalam kegiatan ini memiliki peran strategis.
Sebanyak 24 finalis dari berbagai kabupaten/kota mengikuti ajang NNKS 2025.
Para finalis menjalani deep interview oleh Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Sulut, serta menyampaikan video edukatif di media sosial terkait pembayaran digital dan pelindungan konsumen.