Manado (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Manado, menjemput bola dalam pembuatan kartu identitas anak (KIA) dengan mengumpulkan data lewat SD dan SMP setempat.
Kepala SMP Negeri I Manado, Drs. Robby Lumi, melalui wali kelas 8.4, Siska Wenas, mengatakan, pemasukan data ke sekolah dimulai Senin dengan batas akhir pemasukan pada Rabu nanti.
"Sesuai dengan petunjuk dari Disdukcapil Manado, kami minta siswa memasukan foto copy akta kelahiran, copian kartu keluarga, juga copian KTP-el orang tua, serta pas foto 2 kali tiga dengan latar belakang merah bagi tahun kelahiran ganjil dan biru yang genap," kata Siska Wenas, di Manado.
Dia mengatakan, para siswa yang berjumlah ribuan itu ada yang datang sendiri maupun bersama orang tua memasukan kelengkapan dokumen, yang nantinya akan diambil petugas dari Capilduk.
Sementara siswa kelas 8.4 Jiro Fernandito, mengatakan, semua dokumen yang diminta diantarkan orang tuanya ke sekolah.
"Semua berkas sudah dilengkapi tetapi hanya diantarkan orang tua, sebab saya tak boleh keluar rumah, mengingat situasi yang tidak akan di luar rumah, karena ancaman virus corona," kata Jiro.
Sementara dalam surat yang dikirimkan Disdukacapil Manado kepada sekolah-sekolah yang ditandatangani kepala dinas, Julises Oehlers, jelas dikatakan pengumpulan dokumen dimaksudkan untuk membuat KIA.
"Langkah ini kami lakukan dalam menindaklanjuti Permendagri 2/2016 tengang kartu identita anak dibawah 17 tahun kurang satu hari dan belum menikah, katanya.
Untuk memudahkan hal itu, pihaknya melakukan langkah dengan mengumpulkan dokumen lewat sekolah sehingga lebih mudah, dan pelaksanaan pembuatan kartu identitas anak lebih mudah.***