Karantina Uji Standar Perkuat Laboratorium untuk Lindungi Sumber Daya Hayati dan Ketahanan Pangan

Karantina Uji Standar Perkuat Laboratorium untuk Lindungi Sumber Daya Hayati dan Ketahanan Pangan

Karantina Uji Standar menggelar Seminar Nasional Pengembangan Metode secara hybrid dengan tema Penguatan Uji Standar dalam Melindungi Sumber Daya Hayati dan Ketahanan Pangan pada Rabu, (3/12)

Jakarta (ANTARA) — Karantina Uji Standar menggelar Seminar Nasional Pengembangan Metode secara hybrid dengan tema Penguatan Uji Standar dalam Melindungi Sumber Daya Hayati dan Ketahanan Pangan pada Rabu, (3/12). Kegiatan ini menyoroti pentingnya pengembangan metode berbasis molekuler serta penyamaan standar antar UPT Badan Karantina Indonesia (Barantin).

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, pada pembukaan acara secara daring menegaskan kebutuhan Indonesia untuk menerapkan metode deteksi cepat, akurat, dan diakui secara internasional guna menghadapi tantangan biosekuriti dan meningkatnya lalu lintas komoditas.

“Metode yang unggul memungkinkan kita menerbitkan sertifikat kesehatan dengan keyakinan penuh. Pada akhirnya akan mendorong peningkatan volume ekspor komoditas unggulan Indonesia ke pasar global,” Tegas Sahat.

Sahat juga menekankan penerapan indikator layanan laboratorium, seperti percepatan waktu uji dan transparansi hasil serta biaya penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Ia menyatakan bahwa Barantin berkomitmen memperkuat laboratorium melalui modernisasi peralatan, penambahan SDM laboratorium, dan program beasiswa pendidikan.

"Revitalisasi laboratorium adalah salah satu dari tiga program prioritas Badan Karantina Indonesia, mari kita membangun pondasi yang kuat agar laboratorium Barantin bisa sejajar dengan negara lainnya dan untuk itu diperlukan kerjasama, kolaborasi dan sinergitas kita semua," Tambah Sahat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Karantina Uji Standar, Risma JP Silitonga, melaporkan bahwa Karantina Uji Standart telah beberapa kali melakukan kegiatan semacam ini.  Metode-metode yang telah divalidasi olehnya disiapkan menjadi rekomendasi metode standar Barantin bagi seluruh UPT

“Dari sepuluh kegiatan pengembangan metode tahun 2025, terdapat empat metode strategis yang didiseminasikan. Seluruh pengembangan metode akan direkomendasikan sebagai standar pengujian Barantin dan memperkuat kolaborasi antar-laboratorium,” Ungkapnya.

Pada acara ini, dipaparkan pula Kajian Kandungan Aluminium pada Sarang Burung Walet yang merupakan kajian bersama dengan Deputi Bidang Karantina Hewan sebagai bahan diplomasi akselerasi ekspor ke Tiongkok, serta hasil Uji Banding (UB) dan Uji Profisiensi (UP) tahun 2025.

Seminar dihadiri perwakilan dari 40 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Barantin, serta perwakilan instansi terkait dan stakeholder, termasuk BPOM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, dan asosiasi pelaku usaha.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.