Manado, (Antaranews Sulut) – Umat Katolik di 10 Paroki Kevikepan Manado hari ini(30/4) menggelar acara pembukaan Yubileum 150 tahun kembalinya Gereja Katolik di tanah Minahasa, dengan acara puncak Misa Kudus oleh Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, didampingi selebran para pastor sekevikepan Manado.
Ketua Panitia Yubileum Kevikepan Manado Pastor Frans Mandagi, Pr di Manado, Senin, mengatakan acara pembukaan tahun yubileum di tingkat Kevikepan Manado ini akan dimulai tepat pukul.17.00 Wita berlokasi di Kawasan Megamas Manado.
Acara diawali prosesi atau perarakan 100 orang para putra putri altar, kemudian diikuti para Remaja Rasul Rosario yang merupakan yang diutus tiap-tiap wilayah rohani, mereka secara khusus akan dilantik, diberkati dan diutus oleh Bapa Uskup menjadi rasul yang mampu memimpin ibadat Rosario di wilayahnya serta menjadi pewarta kabar baik. Jumlah Remaja Rasul Rosario ini diperkirakan mencapai 1,000 orang.
Dan setelah rombongan para Remaja Rasul Rosario, diikuti kontingen umat masing-masing paroki yang diatur sedemikian rupa untuk berarak dan berjalan sambil mendaraskan doa Rosario serta litani diiselingi lagu-lagu pujian kepada Bunda Maria.
Diperkirakan sekitar 10.000 umat Katolik se Kota Manado akan hadir dalam acara yang direncanakan dihadiri Walikota Manado Vicky Lumentut beserta jajaran Forpimda.
Kontingan tiap Paroki i akan membawa serta Bunda Maria hidup dalam perarakan tersebut, diperankan oleh umat.
Prosesi Rosario ini akan berjalan di seputaran Kawasan Magamas dengan mengambil jarak sekitar dua kilometer dan berakhir di area Pohon Kasih, dimana akan dilangsungkan Perayaan Ekaristi dengan Selebran Utama adalah Bapa Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC.
Meskipun prosesi Rosario ini akan dinilai namun diharapkan umat tidak terfokus kepada lomba atau penilaian tersebut, melainkan secara khusuk dan tertib berdoa dan berdevosi selama perjalanan. Karena nilai penting yang terkandung pada acara ini justru ungkapan syukur dalam bentuk doa yang didaraskan oleh umat.
Adapun bila nanti ada dari Kontingen Paroki yang dinilai sebagai kontingen terbaik, itu semata-mata merupakan penghargaan dari Panitia yang dilakukan oleh Juri sebagai tim penilai kepada Paroki tersebut yang telah aktif melibatkan banyak umatnya dan berdoa selama perjalanan prosesi dengan baik tentu saja. Penilaian yang diberikan juga termasuk pada hal kebersihan di areanya masing-masing, karena jangan sampai umat meninggalkan lokasi acara dalam kondisi banyak sampah dan kotor. Budaya mejaga kebersihan ingin dibawa juga oleh Panitia pada acara ini.
Yubelium berasal dari Bahasa latin, IUBILEUS yang berarti tahun peringatan, ulang tahun. Beranjak dari tradisi Yahudi (Imamat 25:10), tahun Yobel yakni tahke-50 (sesudah 7 x 7 tahun).
Tahun Yubelium juga disebut sebagai tahun pengudusan, perahmatan dan kebersamaan dengan Tuhan dan sesame dalam suasana syukur.
Tahun 1563, Pst. Magelhaes membabtis Raja Siau, Raja Manado dan 1,500 orang lainnya.
Pada tahun 1677 – 1868 Pelayanan Gereja Katolik terhendti karena persoalan dengan VOC.
Baru kemudian pada tanggal 14 September 1868, Pst. Johanes de Vries, SJ membabtis 24 orang di Kema dan ini menjadi awal bertumbuh kembalinya Gereja Katolik di Keuskupan Manado.
Pada tahun Yubelium 150 tahun ini, Tema yang diangkat adalah: “BETAPA MULIA NAMAMU, YA TUHAN, DI SELURUH BUMI (Mzm 8:10) dan Sub Tema : “DENGAN SEMANGAT YUBILEUM 150 TAHUN GEREJA KATOLIK KEUSKUPAN MANADO, BERJALAN BERSAMA SEMUA ORANG DALAM TERANG YESUS KRISTUS”
Kontingen-kontingen umat dari 10 Paroki Kevikepan Manado yakni:
1. Paroki Yesus Gembala Yang Baik – Rike,
2. Paroki Hati Tersuci Perawan Maria – Katedral,
3. Paroki Yesus Gembala Baik – Paniki,
4. Paroki Raja Damai – Rike,
5. Paroki St. Joseph Pelindung Pekerja – Kleak,
6. Paroki St. Ignatius – Manado,
7. Paroki Sta. Theresia – Malalayang
8. Paroki Hati Kudus Yesus – Karombasan
9. Paroki St. Mikael – Perkamil
10. Paroki Ratu Rosario Suci – Tuminting