Manado (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan pada penyandang disabilitas di daerah tersebut.
"Kami berkomitmen mendukung program inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para disabilitas," kata Direktur Operasional BSG Louisa Parengkuan di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, kali ini pihaknya melakukan kegiatan sosialisasi edukasi keuangan bertajuk Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) secara khusus menargetkan kelompok penyandang disabilitas di Sulut.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BSG, dan Bank Panin dalam rangka menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.
“BSG siap menjadi bank yang ramah bagi disabilitas, memberikan layanan yang mudah diakses dan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas Louisa Parengkuan.
Kepala Seksi Disabilitas dan Analisis Kebijakan Muda Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi Sulut, Subhan Langga menekankan pentingnya kolaborasi bersama.
“Kami mengapresiasi langkah OJK dan perbankan yang memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui pengetahuan keuangan,” kata Langga.
Deputi Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan LMS OJK Provinsi Sulut Gorontalo Maluku Utara, Budiman Siahaan menegaskan bahwa "Gencarkan" merupakan inisiatif nasional OJK untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dalam keuangan.
“Bulan Inklusi Keuangan adalah momentum bagi kita untuk memastikan bahwa hak setiap warga negara, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas terpenuhi dalam mengakses layanan keuangan,” katanya.
Literasi yang baik adalah kunci agar tidak mudah terjerat investasi bodong atau pinjaman ilegal,” kata Budiman.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan disabilitas, memastikan mereka memiliki akses dan pemahaman yang setara terhadap produk dan layanan jasa keuangan.

