Washington (ANTARA) - Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley pada Rabu mengatakan bahwa kemampuan senjata nuklir China saat ini sangat mengkhawatirkan dan Washington tidak akan mampu menghentikan pengembangannya.
"Mereka kini memiliki kemampuan nuklir yang signifikan dan mempunyai rudal balistik antarbenua yang dapat menjangkau Amerika Serikat," kata Milley dalam sidang bersama Komite Angkatan Bersenjata DPR AS dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
"Kita mungkin tidak akan dapat melakukan apa pun untuk menghentikan, memperlambat, mengganggu, melarang, atau menghancurkan program pengembangan nuklir China yang telah mereka proyeksikan selama 10 hingga 20 tahun ke depan," katanya.
"Mereka akan melakukannya sesuai dengan rencana mereka sendiri," ujar dia menambahkan.
Komunitas intelijen sebelumnya mengatakan pada awal bulan ini bahwa China mungkin telah melampaui AS dalam kepemilikan jumlah hulu ledak nuklir untuk program rudal balistik antarbenua.
Jenderal Angkatan Darat AS itu mengatakan bahwa keberadaan China saat ini mengkhawatirkan karena Beijing sedang dalam upaya untuk menjadi unggul secara militer dari AS pada pertengahan abad ini.
“Mereka memiliki tujuan nasional untuk menjadi setara dengan Amerika Serikat dan unggul secara militer pada pertengahan abad. Mereka berada di jalur menuju ke sana, untuk melakukannya dan itu sangat mengkhawatirkan, benar-benar mencemaskan,” kata dia.
Selain mengkhawatirkan kapasitas senjata nuklir Beijing, Milley juga menyampaikan keprihatinan Washington atas hubungan China dan Rusia yang makin erat.
"Dalam lingkungan strategis khusus seperti ini, kita melihat bahwa keduanya semakin dekat satu sama lain. Saya tidak akan menyebut keduanya sebagai aliansi, tetapi kita melihat mereka bergerak lebih dekat. Dan itu membahayakan," kata dia.
Milley juga memperingatkan bahwa Beijing dan Moskow memiliki alat untuk mengancam keamanan nasional AS dan perang dengan China atau Rusia tidak dapat dihindari dan mungkin segera terjadi.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Nilai kurs rupiah kembali melemah 43 poin
Kamis, 21 November 2024 10:29 Wib
Rusia soroti Israel telah melanggar hukum internasional terkait UNRWA
Jumat, 1 November 2024 12:25 Wib
PBB prihatin pasukan Korea Utara dikerahkan oleh Rusia untuk masuk zona konflik
Kamis, 31 Oktober 2024 10:38 Wib
Amerika Serikat sebut tentara Korea Utara sudah di dekat perbatasan Ukraina
Rabu, 30 Oktober 2024 12:35 Wib
Parlemen Eropa setujui pinjaman 35 miliar Euro untuk Ukraina
Rabu, 23 Oktober 2024 12:18 Wib
Megawati tiba di St.Petersburg untuk kunjungan kerja ke Rusia-Uzbekistan
Minggu, 15 September 2024 7:48 Wib
Rusia usir 6 diplomat Inggris atas tuduhan spionase
Jumat, 13 September 2024 15:39 Wib
Helikopter jatuh di Kamchatka Rusia, 17 Jasad ditemukan
Senin, 2 September 2024 7:48 Wib