Manado (ANTARA) - Menolak segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum rentan, sejumlah organisasi dan LSM di Sulawesi Utara (Sulut), sepakat membentuk forum anti diskriminasi (FOKAD) Sulawesi Utara.
Kesepakatan tersebut, dicapai dalam sebuah diskusi yang dihadiri sejumlah anggota organisasi dan LSM peduli kaum rentan, yang dimoderatori oleh Billy dari komunitas satu hati, Selasa (31/1).
Dalam diskusi tersebut, hampir semua yang hadir, menyampaikan berbagai keluhan dan isi hati. Karena kebanyakan hanya bisa menyimpan sendiri, sakit hati dan kegalauan akibat perlakuan tidak adil yang diterima.
Karena itulah, mereka menyampaikan apa yang harus disampaikan. Maka setelah lebih dari dua kali menggelar pertemuan yang membicarakan, berbagai rencana untuk dilakukan, maka Selasa (31/1), mereka sepakat membentuk FOKAD.
FOKAD menjadi forum yang mengedukasi, mengadvokasi, bahkan menyuarakan isi hati para kaum rentan, dari diskriminasi yang selama ini diterima.
"Jadi kita sepakat membentuk FOKAD hari ini, sebagai wadah untuk menghadapi berbagai diskriminasi yang sering dialami dan dihadapi kaum rentan," kata Sephia Salsabila, salah satu pengurus satu hati.
Sedangkan Pendeta Ruth Wangkai, dari Peruati, mengatakan, FOKAD diharapkan bisa menjadi wadah bagi para komunitas rentan menghadapi situasi sulit. Karena selama ini kaum rentan lebih banyak menerima perlakuan tidak menyenangkan dimanapun berada.
"FOKAD secara umum bisa menjadi wadah untuk mengadvokasi kaum rentan dari diskriminasi," kata Pendeta Ruth.
Demikian pula Nurhasanah, dari LSM Suara Parangpuan, mengakui sampai saat ini perlakuan diskriminatif masih saja dialami para kaum rentan. Maka FOKAD bisa menjadi wadah yang menolong dan membantu mereka.
Di sisi lain, Billy dari satu hati, mengatakan, dengan kesepakatan yang dicapai tersebut, sehingga terbentuk FOKAD, maka bisa mengedukasi masyarakat umum, tentang hal tersebut.
"Yang terutama memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai kaum rentan, sehingga bisa membantu menghilangkan diskriminasi
FOKAD terbentuk, setelah komunitas Satu Hati, LBH Manado, Sanubari, Warna, AJI Manado, MMC, Swara Parangpuan, Peruati, PMII Metro dan organisasi mahasiswa lainnya, mencapai kata sepakat membentuknya.
Berita Terkait
KPU Sitaro targetkan angka partisipasi pemilih 87 persen
Sabtu, 30 November 2024 22:28 Wib
Bawaslu Tomohon ajak warga bersabar menunggu hasil pleno tingkat kota
Sabtu, 30 November 2024 22:26 Wib
Kemenag: Gereja pusat pembinaan iman dan harmoni sosial
Jumat, 29 November 2024 8:05 Wib
Madrasah di Bolmut serahkan beasiswa di Hari Guru Nasional
Jumat, 29 November 2024 8:03 Wib
Pencoblosan Pilkada di Paniki Baru diawali pengambilan sumpah KPPS
Rabu, 27 November 2024 18:14 Wib
KPU Kepulauan Sitaro musnahkan kelebihan surat suara
Selasa, 26 November 2024 22:09 Wib