Manado (ANTARA) - Ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,62 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 39,66 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami pertumbuhan sebesar 33,33 persen.
Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,49 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es, yakni sebesar 9,67 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 17,82 persen.
Sampai dengan triwulan III-2022, ekonomi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan sebesar 5,50 persen (c-to-c).
Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan III-2022 mencapai Rp39,81 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp24,38 triliun.
Selanjutnya, jumlah angkatan kerja Sulawesi Utara pada Agustus 2022 sebanyak 1,24 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,08 persen, naik 0,93 persen poin dari Agustus 2021.
Penduduk yang bekerja sebanyak 1,16 juta orang, naik 33,17 ribu orang dari Agustus 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Administrasi Pemerintahan (14,89 ribu orang). Sektor konstruksi mengalami penurunan terbesar yakni 3,72 persen poin dari Agustus 2021.
Sebanyak 473,83 ribu orang (40,85 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 1,55 persen poin dibanding Agustus 2021.
Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami penurunan, masing-masing sebesar 2,53 persen poin dan 4,15 persen poin dibandingkan Agustus 2021.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 6,61 persen, turun sebesar 0,45 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021.
Terdapat 46,27 ribu orang (2,35 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (1,82 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (1,85 ribu orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (1,40 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (41,20 ribu orang).***advertorialkominfo***
Berita Terkait
Presiden Prabowo sebut Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat
Kamis, 14 November 2024 6:01 Wib
Kunjungi China, Prabowo dan Xi Jinping bahas ekonomi biru
Minggu, 10 November 2024 12:33 Wib
BPS: Ekonomi Sulut tumbuh 5,21 persen
Rabu, 6 November 2024 0:09 Wib
Kunjungan luar negeri Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi
Sabtu, 2 November 2024 6:57 Wib
Menko Perekonomian sebut Indonesia aktif perkuat peran di kancah global
Sabtu, 2 November 2024 6:53 Wib
TP-PKK Manado lakukan pemberdayaan ekonomi keluarga
Senin, 28 Oktober 2024 8:05 Wib
Luhut Pandjaitan bagikan nostalgia dan kenangan baru dari Lembah Tidar Magelang
Minggu, 27 Oktober 2024 6:44 Wib
IAIN: Konferensi internasional ICI-SD perkuat ekonomi Islam dan pembangunan berkelanjutan
Senin, 21 Oktober 2024 22:06 Wib