COVID-19 di Sulut turun separuh dari puncak kasus September

Manado (ANTARA) - Selama tiga pekan di bulan Oktober, akumulasi kasus COVID-19 berkurang sebesar 50 persen dari puncak kasus tanggal 3 September yaitu sebanyak 81 orang.

Kasus tertinggi di tiga pekan bulan Oktober tersebut terjadi di tanggal 14 Oktober yaitu sebanyak 36 orang.

"Kami terus berharap masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan termasuk di dalamnya menggunakan masker serta segera mendapatkan layanan vaksinasi," ajak Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Mery Pasorong di Manado, Kamis.

Mery dalam laporan analisis perkembangan COVID-19 menyentil peningkatan kasus gelombang varian Omicron sub varian XBB di Singapura yang berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2. 

Data Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, subvarian tersebut ditemukan di 24 negara termasuk Indonesia dan kasus pertama subvarian XBB di Indonesia terlapor tanggal 26 September 2022 dan merupakan transmisi lokal dengan gejala batuk, demam dan pilek.

"Pemerintah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan disiplin melakukan protokol kesehatan khususnya menggunakan masker dengan benar, baik di area tertutup maupun di area terbuka yang padat orang atau tempat- tempat umum dan menghindari kerumunan serta segera mendapatkan vaksinasi booster," ajaknya.

Saat ini, data Satgas Penanganan COVID-19 Sulut mencatat akumulasi kasus terkonfirmasi positif sebanyak 53.457 orang setelah bertambah 13 kasus baru.

Kasus-kasus baru tersebut berasal dari Kota Manado sebanyak enam orang, Kota Bitung dan Kabupaten Bolaang Mongondow masing-masing dua orang, selanjutnya, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon masing-masing satu orang.

Ketambahan kasus sembuh sebanyak 44 orang dari Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe berkontribusi terhadap angka kesembuhan yakni sebesar 97,25 persen atau sebanyak 51. 989 orang.

Selanjutnya, angka kematian sebesar (Case Fatality Rate) sebesar 2,29 persen atau sebanyak 1.223 orang, sementara kasus aktif sebanyak 245 orang atau sebesar 0,46 persen.