Indonesia raih dua emas dan dua perak di Singapura Open 2022
Jakarta (ANTARA) - Timnas atletik Indonesia meraih dua medali emas dan dua perak dalam 82nd Singapore Open Track & Field Championships 2022 di Home of Athletics, Kallang Sports Centre, Singapura, Sabtu-Minggu (16-17/4).
Selama dua hari berlomba, timnas atletik menurunkan tujuh wakil untuk turun pada empat nomor perlombaan. Pada hari terakhir, Minggu, skuad Merah Putih meraih satu emas dan perak.
Medali emas diraih Valentin Vanesa Lonteng yang turun pada nomor lari 100meter putri. Dia menjadi yang tercepat pada babak final dengan mencatat waktu 11,77 detik.
Merujuk laman resmi Asosiasi Atletik Singapura (SAA), Valentin mengalahkan wakil tuan rumah Veronica Shanti Pereira yang berada pada urutan kedua dengan 11,93 detik, sementara sprinter Filipina, Eloisa Luzon-Medina, finis posisi ketiga dengan 12,40 detik.
Setelah itu, pundi-pundi medali timnas atletik Indonesia bertambah dari nomor estafet 4x100meter putra. Bayu Kertanegara, Eko Rimbawan, Wahyu, dan Sudirman Hadi meraih medali perak setelah menyelesaikan lomba dengan membukukan waktu 40,09 detik.
Mereka berada di belakang wakil Malaysia dengan komposisi Muhammad Azeem Mohd Fahmi, Jonathan Nyepa, Muhammad Zulfiqar Ismail, dan Muhammad Haiqal Hanafi yang finis pertama dengan 39,66 detik.
Sementara pada urutan ketiga ditempati Singapura (Ian Koe, Joshua, Chua, Marc Brian, dan Ho Ann Heng Xander) yang finis dengan catatan waktu sama dengan Indonesia, 40,09 detik.
Sehari sebelumnya, dua wakil Indonesia juga mengemas medali. Emilia Nova membawa pulang emas setelah menjadi yang terbaik pada nomor 100meter lari gawang putri dengan mencatatkan waktu 13,74 detik.
Emil, sapaan akrab Emilia Nova, mengalahkan wakil Filipina Melissa Escoton yang finis kedua dengan 13,96 detik dan atlet tuan rumah Kerstin Ong yang finis ketiga dengan membukukan 14,99 detik.
Giliran atlet putra Halomoan Edwin Binsar Simajuntak meraih medali perak pada nomor 400meter lari gawang putra usai mencatatkan waktu 52,84 detik. Dia berada di belakang wakil Singapura Calvin Quek yang meraih emas usai membukukan 51,85 detik. Sementara posisi ketiga ditempati Fracis Medina dari Filipina dengan 53,20 detik.
Hasil ini menjadi modal penting bagi timnas atletik Indonesia dalam persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei.
Sebelumnya, Pelatih Kepala Timnas Atletik Indonesia Agustinus Ngamel mengatakan kejuaraan ini penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan atlet dan menjadi bahan evaluasi menjelang SEA Games.
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyiapkan 23 atlet untuk SEA Games Hanoi, namun yang berlomba di Singapura hanya tujuh karena disiplin yang mereka geluti tergolong cepat dalam melakukan recovery.
"Kami mendapat undangan dari Singapura. Karena waktunya cukup mepet (dengan pelaksanaan SEA Games Hanoi), jadi tidak semua turun di Singapore Open 2022," ujar Agustinus.
Pada SEA Games Filipina 2019, Indonesia berada pada urutan kelima dalam perolehan medali atletik dengan lima emas, enam perak, dan lima perunggu. Vietnam menjadi negara dengan medali terbanyak dengan 16 emas, 12 perak, 10 perunggu.
Selama dua hari berlomba, timnas atletik menurunkan tujuh wakil untuk turun pada empat nomor perlombaan. Pada hari terakhir, Minggu, skuad Merah Putih meraih satu emas dan perak.
Medali emas diraih Valentin Vanesa Lonteng yang turun pada nomor lari 100meter putri. Dia menjadi yang tercepat pada babak final dengan mencatat waktu 11,77 detik.
Merujuk laman resmi Asosiasi Atletik Singapura (SAA), Valentin mengalahkan wakil tuan rumah Veronica Shanti Pereira yang berada pada urutan kedua dengan 11,93 detik, sementara sprinter Filipina, Eloisa Luzon-Medina, finis posisi ketiga dengan 12,40 detik.
Setelah itu, pundi-pundi medali timnas atletik Indonesia bertambah dari nomor estafet 4x100meter putra. Bayu Kertanegara, Eko Rimbawan, Wahyu, dan Sudirman Hadi meraih medali perak setelah menyelesaikan lomba dengan membukukan waktu 40,09 detik.
Mereka berada di belakang wakil Malaysia dengan komposisi Muhammad Azeem Mohd Fahmi, Jonathan Nyepa, Muhammad Zulfiqar Ismail, dan Muhammad Haiqal Hanafi yang finis pertama dengan 39,66 detik.
Sementara pada urutan ketiga ditempati Singapura (Ian Koe, Joshua, Chua, Marc Brian, dan Ho Ann Heng Xander) yang finis dengan catatan waktu sama dengan Indonesia, 40,09 detik.
Sehari sebelumnya, dua wakil Indonesia juga mengemas medali. Emilia Nova membawa pulang emas setelah menjadi yang terbaik pada nomor 100meter lari gawang putri dengan mencatatkan waktu 13,74 detik.
Emil, sapaan akrab Emilia Nova, mengalahkan wakil Filipina Melissa Escoton yang finis kedua dengan 13,96 detik dan atlet tuan rumah Kerstin Ong yang finis ketiga dengan membukukan 14,99 detik.
Giliran atlet putra Halomoan Edwin Binsar Simajuntak meraih medali perak pada nomor 400meter lari gawang putra usai mencatatkan waktu 52,84 detik. Dia berada di belakang wakil Singapura Calvin Quek yang meraih emas usai membukukan 51,85 detik. Sementara posisi ketiga ditempati Fracis Medina dari Filipina dengan 53,20 detik.
Hasil ini menjadi modal penting bagi timnas atletik Indonesia dalam persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei.
Sebelumnya, Pelatih Kepala Timnas Atletik Indonesia Agustinus Ngamel mengatakan kejuaraan ini penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan atlet dan menjadi bahan evaluasi menjelang SEA Games.
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyiapkan 23 atlet untuk SEA Games Hanoi, namun yang berlomba di Singapura hanya tujuh karena disiplin yang mereka geluti tergolong cepat dalam melakukan recovery.
"Kami mendapat undangan dari Singapura. Karena waktunya cukup mepet (dengan pelaksanaan SEA Games Hanoi), jadi tidak semua turun di Singapore Open 2022," ujar Agustinus.
Pada SEA Games Filipina 2019, Indonesia berada pada urutan kelima dalam perolehan medali atletik dengan lima emas, enam perak, dan lima perunggu. Vietnam menjadi negara dengan medali terbanyak dengan 16 emas, 12 perak, 10 perunggu.