Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan memperbaiki penilaian hasil dari belanja Kementerian dan Lembaga agar semakin sesuai dengan tujuan pembangunan.
"Kita tetap perbaiki kualitas belanja untuk dapat mencapai arah yang ingin dicapai secara definisi, dan bahkan kalau bisa diukur, kita harus ukur. Jadi tidak hanya penyerapan, tapi target output outcome harus bisa diukur semaksimal mungkin," kata Menkeu dalam Rakornas Pelaksanaan Anggaran 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Belanja yang paling mudah sekalipun, seperti pembayaran gaji karyawan, dinilai masih perlu diperbaiki agar lebih adaptif terhadap perubahan di dalam tiap Kementerian dan Lembaga terkait pemberian tunjangan kinerja, dana pensiun, kenaikan pangkat, dan produktivitas karyawan.
Selain itu, belanja barang juga perlu diperbaiki agar tidak sekadar dilakukan berulang seperti tahun sebelumnya, misalnya belanja barang dalam rangka penyelenggaraan kegiatan sosialisasi.
"Seolah tahun ini juga harus dilakukan tanpa melihat apakah acara atau hal-hal itu betul-betul mendukung tugas dan fungsi lembaga yang sesuai dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sri Mulyani juga memandang belanja modal juga masih perlu direalisasikan secara maksimal meskipun terdapat berbagai tantangan dalam pengadaannya yang terjadi baik di pembangunan jalan, rumah, maupun pembelian alat utama sistem senjata (alutista).
Baca juga: Mulyani: Modal asing keluar RI capai 1,3 miliar dolar AS
Baca juga: Menkeu soroti peran penting asosiasi soal perlindungan konsumen di tekfin
Untuk itu ia akan terus berkoordinasi dengan seluruh Kementerian dan Lembaga guna meningkatkan kualitas belanja.
"Ini membutuhkan perhatian kita semua dalam mengawal pelaksanaan anggaran," ucapnya.