Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang di wilayah kepulauan Sulawesi Utara mencapai 2,5 meter.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 13 April 2025," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung Ricky D Aror di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis.
Dia menjelaskan pada umumnya angin bertiup dari arah barat laut - timur laut dengan kecepatan antara 4 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di pesisir selatan Sulawesi Utara yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah tersebut.
Selain itu, lanjutnya, terpantau adanya daerah siklonik di sekitar Maluku Utara yang menyebabkan adanya daerah belokan angin (shearline) di sekitar Sulawesi Utara yang dapat menyebabkan pembentukan awan konvektif.
Ricky mengatakan tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, dan perairan selatan Sulawesi Utara.
Warga diharapkan mewaspadai risiko tinggi gelombang bagi keselamatan pelayaran, misalkan perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, lanjut dia, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sementara kapal Feri, kata dia, waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Selain itu kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.