Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara Ulyas Taha mengingatkan calon jamaah haji (CJH) setempat agar terus meningkatkan kualitas kesehatan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
“Ibadah haji bukan hanya ibadah spiritual, tapi juga ibadah fisik," kata Ulyas di Kota Kotamobagu, Kamis.
Dia mengimbau CJH untuk tidak terlalu fokus saat kegiatan pelepasan. Lebih baik waktunya digunakan untuk memperdalam pemahaman dengan membaca buku manasik.
Kakanwil juga menekankan bahwa ibadah arbain tetap harus dilaksanakan usai berhaji. Bahkan, jika memungkinkan, bisa lebih ditingkatkan.
“Hal itu menandakan tingkat kesalehan kita. Semakin saleh seseorang, maka rasa solidaritas dan kepeduliannya terhadap sesama akan semakin tinggi,” katanya.
Kakanwil mengatakan, karena kebanyakan jamaah melaksanakan sholat arbain sangat bersemangat, belum masuk waktu, sudah berada di masjid, maka diharapkan ketika balik ke Indonesia, kebiasaan seperti itu dilakukan juga, bahkan malah lebih ditingkatkan.
Dalam aspek kebijakan, Kakanwil menegaskan bahwa ekosistem penyelenggaraan ibadah haji bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama semata, tetapi membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
"Pembinaan jamaah haji harus mencakup beberapa cakupan minimal, yaitu fikih haji, kebijakan pemerintah terkait penyelenggaraan ibadah haji, hikmah haji, serta hak dan kewajiban jemaah haji reguler," jelasnya.
Kakanwil mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu wukuf di Arafah dengan sebaik-baiknya untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kegiatan manasik ini diharapkan mampu memperkuat kesiapan mental, spiritual, dan fisik para calon jemaah haji dalam menunaikan rukun Islam kelima dengan khusyuk dan tertib.