Seoul (ANTARA) - Korea Utara tidak ingin berperang, tapi akan menggunakan senjata nuklir jika Korea Selatan lebih dulu menyerang, kata pejabat senior Korut Kim Yo Jong, pada Selasa.
Pernyataan adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un itu dinilai oleh pengamat sebagai peringatan kepada presiden baru Korsel yang konservatif.
Kim Yo Jong mengatakan adalah "kesalahan sangat besar" bagi menteri pertahanan Korsel yang membuat pernyataan baru-baru ini tentang serangan ke Utara, demikian kantor berita negara KCNA melaporkan.
Menhan Suh Wook pada Jumat mengatakan militer Korsel memiliki beragam rudal dengan jangkauan, akurasi dan kekuatan yang telah ditingkatkan secara signifikan, dengan "kemampuan menembak secara akurat dan cepat sasaran apa pun di Korea Utara."
Kedua Korea telah meningkatkan unjuk kekuatan militer masing-masing setelah Korut menguji coba sejumlah rudal canggih tahun ini.
Para pejabat Korsel dan AS khawatir Korut sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir yang pertama sejak 2017 di tengah jalan buntu perundingan damai kedua seteru.
Kim dan pejabat Korut lain mengeluarkan pernyataan pada Minggu yang mengutuk pernyataan Suh dan memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghancurkan target-target penting di Seoul jika Selatan melakukan "aksi militer berbahaya" seperti serangan mendahului.
Kecaman Kim tampaknya lebih ditujukan kepada presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, yang telah menyerukan pertahanan lebih kuat terhadap ancaman Korut, kata Rachel Minyoung Lee, analis di 38 North yang berbasis di AS dan memantau perkembangan Korut.
"Komentar 'serangan mendahului' Yoon menjadi berita utama beberapa bulan lalu, dan Pyongyang memakai pernyataan Suh untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Korea Selatan berikutnya," kata dia.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan publik Korut untuk kemungkinan adanya perubahan dalam hubungan antar-Korea setelah Yoon mulai bertugas pada Mei, kata Lee.
Delegasi Yoon berada di Washington pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat AS, yang menegaskan lagi komitmen mereka untuk membela Korsel, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa.
Dalam pernyataan pada Selasa, Kim mengatakan Pyongyang menentang perang dan tidak memandang Korsel sebagai musuh bebuyutannya.
"Tapi jika Korea Selatan, untuk alasan apa pun–apakah karena salah penilaian atau tidak–memilih aksi militer seperti 'serangan mendahului' seperti yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), situasinya akan berubah," kata Kim. "Jika seperti itu, Korea Selatan sendiri akan menjadi target."
Jika militer Korsel melanggar wilayah Korut, mereka akan menghadapi "bencana mengerikan tak terbayangkan" dan kekuatan tempur nuklir Utara akan pasti menjalankan tugasnya, kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa Selatan dapat menghindari hal itu terjadi dengan menghapus "lamunan fantastik" tentang serangan mendahului ke negara nuklir itu.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kalah dari Ganda Korsel, Sabar/Reza runner up China Masters
Minggu, 24 November 2024 20:02 Wib
Aktris Korsel Han Hyo-joo syuting drama di Bali
Rabu, 18 September 2024 9:13 Wib
Aktor Korsel Kim Soo-hyun sebut makanan Indonesia cocok baginya
Minggu, 8 September 2024 6:15 Wib
Gelombang panas melanda Korsel, 14 warga meninggal
Selasa, 6 Agustus 2024 17:41 Wib
Tottenham rekrut pemain muda asal Korsel Min-Hyuk
Senin, 29 Juli 2024 6:35 Wib
Terjadi di Seoul Korsel, mobil tabrak pejalan kaki, 9 tewas, 4 luka
Selasa, 2 Juli 2024 10:51 Wib
Ganda putri Korsel juara Indonesia Open 2024
Minggu, 9 Juni 2024 15:43 Wib
China harap Korsel dan Korut tahan diri
Kamis, 6 Juni 2024 6:59 Wib