"Dalam 20 tahun kedepan, kita akan mengalami bonus demografi, di masa itu usia produktif akan lebih banyak untuk melawan kemiskinan dan kebodohan, namun saat itu lapangan kerja juga akan berkurang, maka harus diantisipasi," kata Angouw, yang menyampaikan sambutan Mensos Tri Rismaharini, dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, di Manado.
Angouw mengajak generasi muda untuk sama-sama saling bahu membahu, memikul tanggungjawab untuk bangsa ini, bergandengan tangan untuk kemajuan bangsa.
Angouw mengatakan, apa yang diperjuangkan para pahlawan bangsa tidak akan berguna, jika anak bangsa tidak bisa menjadi tuan dan nyonya di tanah sendiri.
Dia mengatakan, akan membuka kesempatan keluarga penerima Bansos usia muda, agar keluar dari kemiskinan dengan mengupayakan program graduasi sesungguhnya lewat pendidikan vokasi, lewat peluang yang bisa diciptakan dan melalui minat dan bakat.
Angouw juga mengajak generasi muda, agar momentum hari pahlawan dijadikan sebagai inspirasi setiap langkah, yang penuh dengan inovasi dan kreasi.
"Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, mulai dengan menjadi pahlawan ekonomi keluarga dan komunitasnya," katanya.
Diapun mengingatkan agar anak-anak Indonesia termasuk di Manado, agar bisa menjadi pemenang, tidak ada yang tidak bisa, asalkan mau atau tidak.
"Anak-anak Indonesia dalam apapun keterbatasanmu,kalian bisa kembangkan talenta apa saja, selama tidak ada kata menyerah dan putus asa dan tetap bekerja keras di tengah keterbatasan yang ada," kata.
Diapun mengingatkan, harus terus menjadi anak Indonesia yang sebenarnya dengan memahami dan menghormati kesepakatan bersama yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.**