Kadin menyoroti lima area fokus digitalisasi industri logistik
Manado (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyoroti lima area fokus yang harus jadi perhatian untuk mendorong digitalisasi industri logistik.
"Dalam blueprint National Logistic Ecosystem (NLE) Indonesia, kami melihat ada lima area fokus untuk digitalisasi industri logistik yang harus menjadi perhatian," kata Arsjad dalam Rakernas Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Rabu (27/10), sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Lima area fokus tersebut yakni, pertama, kemitraan antara pemain publik dan swasta dalam menciptakan platform logistik multimoda digital untuk ciptakan transparansi dalam sistem.
Kedua, integrasi data dari seluruh pemangku kepentingan terkait di sektor swasta serta publik untuk ciptakan pandangan holistik dari semua hal yang terkait dengan logistik.
Ketiga, mendorong pengembangan teknologi logistik digital (misal melalui program pendampingan startup dan peningkatan akses pendanaan).
Keempat, merekomendasikan perubahan peraturan yang diperlukan untuk memungkinkan berbagi informasi yang diperlukan antara sektor publik dan swasta.
Serta kelima, pengembangan jaringan informasi dan telekomunikasi untuk transportasi laut untuk memungkinkan digitalisasi.
"Kami harapkan Kadin dan ALFI bersama mengawal 5 fokus program NLE Indonesia ini, demi mencapai tujuan Indonesia Emas melalui industry 4.0," kata Arsjad Rasjid.
Arsjad Rasjid meyakini, ALFI dapat bersaing dalam lingkup domestik maupun secara global untuk menunjang ekspor dan impor Indonesia dengan kekuatan operasional yang efisien, SDM yang kompeten, kuat dan kinerja yang mumpuni.
"Dalam blueprint National Logistic Ecosystem (NLE) Indonesia, kami melihat ada lima area fokus untuk digitalisasi industri logistik yang harus menjadi perhatian," kata Arsjad dalam Rakernas Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Rabu (27/10), sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Lima area fokus tersebut yakni, pertama, kemitraan antara pemain publik dan swasta dalam menciptakan platform logistik multimoda digital untuk ciptakan transparansi dalam sistem.
Kedua, integrasi data dari seluruh pemangku kepentingan terkait di sektor swasta serta publik untuk ciptakan pandangan holistik dari semua hal yang terkait dengan logistik.
Ketiga, mendorong pengembangan teknologi logistik digital (misal melalui program pendampingan startup dan peningkatan akses pendanaan).
Keempat, merekomendasikan perubahan peraturan yang diperlukan untuk memungkinkan berbagi informasi yang diperlukan antara sektor publik dan swasta.
Serta kelima, pengembangan jaringan informasi dan telekomunikasi untuk transportasi laut untuk memungkinkan digitalisasi.
"Kami harapkan Kadin dan ALFI bersama mengawal 5 fokus program NLE Indonesia ini, demi mencapai tujuan Indonesia Emas melalui industry 4.0," kata Arsjad Rasjid.
Arsjad Rasjid meyakini, ALFI dapat bersaing dalam lingkup domestik maupun secara global untuk menunjang ekspor dan impor Indonesia dengan kekuatan operasional yang efisien, SDM yang kompeten, kuat dan kinerja yang mumpuni.