Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengawas LKBN ANTARA Widodo Muktiyo mengadakan bedah buku yang ditulisnya berjudul “Gagasan dan Pemikiran Komunikasi Publik” dalam acara yang digagas oleh Universitas Gunadarma.
Buku itu dapat disebut sebagai buah pemikiran atau kristalisasi hasil mengemban jabatan Mantan Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selama satu tahun ke belakang.
“Ini dapat menjadi salah satu catatan penting untuk bidang Komunikasi. Mudah-mudahan dalam satu setengah tahun mengemban tugas (sebagai Dirjen IKP), dalam buku ini dapat merefleksikan komunikasi publik. Karena seperti kita ketahui komunikasi itu bisa mempercepat maupun bisa mengacaukan peradaban bangsa kalau tidak dikelola dengan baik,” kata Widodo dalam acara pembahasan buku “Gagasan dan Pemikiran Komunikasi Publik” dalam siaran langsung virtual, Sabtu.
Ia mengharapkan buku ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mendidik anak-anak bangsa khususnya di bangku kuliah sehingga dapat menghasilkan talenta- talenta digital yang unggul sesuai dengan salah satu program dari Kementerian Kominfo di tengah percepatan Transformasi Digital Indonesia.
Secara lengkap buku ini menjabarkan bagaimana proses komunikasi publik di Indonesia khususnya di era percepatan transformasi digital berlangsung.
Tidak hanya dari segi pemerintah tapi dalam buku ini pun dibahas berbagai tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan komunikasi publik yang menjaga peradaban bangsa.
Buku ini dibedah bersama beberapa para akademisi lainnya seperti Rektor Universitas Gunadarma Profesor Margianti, Pakar Pendidikan dari Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi, dan akademisi Komunikasi Dadang Rahmat Hidayat.
“Penyampaian Profesor Widodo menjelaskan komunikasi publik ini cukup baik, dan saya setuju salah satu isu menarik dalam buku ini tentang kolabotasi komunikasi publik secara nasional. Dalam buku ini dibahas bahwa Komunikasi Pemerintah lewat Pemda, lalu komunikasi kerakyatan harus dikolaborasikan agar menjadi komunikasi kebangsaan,” kata Doktor Dadang Rahmat Hidayat meresponi kehadiran buku ini.
Kehadiran buku itu diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menuntun anak-anak bangsa khususnya di era percepatan teknologi untuk memahami komunikasi dengan baik sehingga dapat mempertahankan dan mengembangkan semangat nasionalisme dalam berkomunikasi.