Manado (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni mengajak masyarakat mewaspadai bahaya erupsi gunung api aktif yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi bencana. Saat ini paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif," katanya di Manado, Rabu.
Delapan gunung api aktif tersebut yaitu Lokon (Kota Tomohon), Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara), Mahawu (Kota Tomohon), Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Ambang (Kota Kotamobagu), Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe), Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), dan Tangkoko (Kota Bitung).
Selain bencana erupsi, warga juga diharapkan mewaspadai potensi bencana alam lainnya, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami.
“Ini yang perlu diantisipasi, melalui apel kesiapsiagaan saat ini dapat mempersiapkan dan meningkatkan kesiapsiagaan semua unsur dalam penanggulangan bencana di daerah kita ini, baik pemerintah, masyarakat relawan serta kesiapan sarana dan prasarana agar kita selalu siap dan dapat menekan risiko bencana alam di Sulut,” kata dia.
Fatoni juga menyinggung slogan Kepala BNPB “Bencana Urusan Bersama” sekaligus mengingatkan seluruh elemen untuk ikut serta dan bersama-sama bekerja dalam upaya penanggulangan bencana di Sulut.
“Koordinasi dan komunikasi yang cepat dari unsur penanggulangan bencana di kabupaten/kota dengan unit yang ada di provinsi untuk terus dimaksimalkan sehingga respons cepat dan keterpaduan dalam bencana dapat tercipta untuk meminimalisasi dampak yang akan terjadi,” ujarnya.