Minahasa Utara (ANTARA) - PT Meares Soputan Mining (MSM) mendorong Desa Pinenek, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara membantu kelompok perajin mengembangkan usaha berbahan dasar sabut kelapa.di desa Pinenek, Kecamatan Likupang, Minahasa Utara(Minut).
"Di desa lingkar tambang ini kita kembangkan minyak kelapa dan sabut kelapa untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang tergabung dalam kelompok-kelompok yang terbentuk," kata perwakilan CSR Departement PT MSM-PT TTN Malvin Waas di Likupang, Selasa.
Pemanfaatan produk turunan kelapa ini, ujar dia, juga ikut mendorong kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Ada wisatawan-wisatawan yang langsung mengunjungi kelompok yang membuat kerajinan tangan. Ini juga adalah bagian dari bagaimana mendukung sektor pariwisata," sebutnya.
Diah Tri Utami, salah satu anggota kelompok "Wale Gonofu" mengatakan, sudah dua tahun wadah yang menampung sebanyak 12 pekerja itu beraktivitas menggunakan bahan dasar sabut kelapa.
Produk yang bisa dihasilkan dan siap dipasarkan adalah keset kaki, sapu, sikat hingga jaring yang biasa digunakan sebagai penahan permukaan tanah.
"Di tahun kedua ini keberadaan kelompok kami diperkuat oleh PT MSM dengan memberikan bantuan peralatan pemilah dan pencacah sabut kelapa serta bangunan. Tentu kami sangat terbantu dengan penguatan ini," sebutnya.
Ke depan, sebut dia, Desa Pinenek, tempat kelompok "Wale Gonofu" beraktivitas bisa didorong menjadi desa wisata sabut kelapa.
"Kalau produksinya sudah banyak atau semakin meningkat harapannya juga bisa diekspor," harapnya.
Selain, sabut kelapa, kelompok "Wale Gonofu" juga memanfaatkan tempurung sebagai bahan dasar kerajinan tangan dengan varian dan harga berbeda.
"Kalau sapu harganya di kisaran Rp14 ribu hingga Rp17 ribu, sementara keset kaki Rp50 ribu hingga Rp75 ribu, kwalitasnya bagus dan bis bersaing. Mudah-mudahan produksinya bisa berlipat setelah dibantu dengan mesin saat ini," sebutnya.***1***