BI Sulut meningkatkan kualitas SDM Universitas Klabat
Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Universitas Klabat (Unklab) Airmadidi, Sulawesi Utara.
"Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan kami memperluas jangkauan beasiswa BI," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Rabu.
BI Sulut, katanya, kini memberikan beasiswa BI kepada 50 mahasiswa Universitas Klabat (Unklab).
Sebelumnya, beasiswa BI menjangkau 150 mahasiswa di tiga universitas, yakni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Negeri Manado (Unima) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Arbonas mengatakan, Unklab patut bangga karena menjadi kampus swasta pertama di Indonesia timur yang menerima bantuan tersebut.
Kampus swasta mulai menerima beasiswa BI di Indonesia sejak tahun 2015. Ada lima perguruan tinggi jadi percontohan.
"Tahun ini, ada ketambahan 20 kampus swasta dan ke depan besar kemungkinan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado," jelasnya.
BI akan memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa Unklab secara berkelanjutan. Syaratnya berprestasi secara akademik dengan IPK minimal 3,25 dan berasal dari keluarga kurang mampu. Penyalurannya dilakukan secara rapel untuk enam bulan.
"Ada harapan juga agar memperhatikan representasi daerah kabupaten kota tapi semuanya tergantung seleksinya," jelasnya.
BI akan memberikan beasiswa Rp1 juta setiap bulan per orang. Katanya, bantuan itu diberikan sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas SDM.
“Yang penting mahasiswa ini berprestasi dan dari keluarga tak mampu,” tukasnya.
Dia berujar bahwa mahasiswa ini harus mempertahankan prestasinya, sementara untuk kampusnya harus mempertahankan kredibilitasnya, karena pemberiannya akan berkelanjutan. Bila tidak terpenuhi dapat dihentikan kerjasamanya.
Menurutnya, mahasiswa penerima unklab ini akan bergabung dalam Generasi Baru Indonesia (Genbi) yang nantinya dilatih kepemimpinan. Bahkan akan ditempa sampai ke jenjang nasional.
“Saya mengharapkan beasiswa ini digunakan sebagai penunjang mereka dalam kuliah, bukan untuk hal-hal konsumtif,” imbuhnya.
Rektor Unklab Marthen Sengkey menjelaskan mahasiswa penerima ini harus belum menerima beasiswa, aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki GPI (IPK) 3.25.
Ia mengaku sebelumnya sudah mengusulkan 80 nama, tapi yang disetujui hanya 50 nama.
Dijelaskan Marthen selama ini banyak mahasiswanya yang berasal dari keluarga tak mampu.
“Mereka itu pada bekerja untuk mencukupi biaya kuliah,” jelasnya.
Karena itu ia bersyukur BI memberikan beasiswa tersebut. Disebutnya jumlah mahasiswa yang kuliah di Unklab ada sebanyak 3.800 mahasiswa.
"Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan kami memperluas jangkauan beasiswa BI," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Rabu.
BI Sulut, katanya, kini memberikan beasiswa BI kepada 50 mahasiswa Universitas Klabat (Unklab).
Sebelumnya, beasiswa BI menjangkau 150 mahasiswa di tiga universitas, yakni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Negeri Manado (Unima) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Arbonas mengatakan, Unklab patut bangga karena menjadi kampus swasta pertama di Indonesia timur yang menerima bantuan tersebut.
Kampus swasta mulai menerima beasiswa BI di Indonesia sejak tahun 2015. Ada lima perguruan tinggi jadi percontohan.
"Tahun ini, ada ketambahan 20 kampus swasta dan ke depan besar kemungkinan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado," jelasnya.
BI akan memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa Unklab secara berkelanjutan. Syaratnya berprestasi secara akademik dengan IPK minimal 3,25 dan berasal dari keluarga kurang mampu. Penyalurannya dilakukan secara rapel untuk enam bulan.
"Ada harapan juga agar memperhatikan representasi daerah kabupaten kota tapi semuanya tergantung seleksinya," jelasnya.
BI akan memberikan beasiswa Rp1 juta setiap bulan per orang. Katanya, bantuan itu diberikan sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas SDM.
“Yang penting mahasiswa ini berprestasi dan dari keluarga tak mampu,” tukasnya.
Dia berujar bahwa mahasiswa ini harus mempertahankan prestasinya, sementara untuk kampusnya harus mempertahankan kredibilitasnya, karena pemberiannya akan berkelanjutan. Bila tidak terpenuhi dapat dihentikan kerjasamanya.
Menurutnya, mahasiswa penerima unklab ini akan bergabung dalam Generasi Baru Indonesia (Genbi) yang nantinya dilatih kepemimpinan. Bahkan akan ditempa sampai ke jenjang nasional.
“Saya mengharapkan beasiswa ini digunakan sebagai penunjang mereka dalam kuliah, bukan untuk hal-hal konsumtif,” imbuhnya.
Rektor Unklab Marthen Sengkey menjelaskan mahasiswa penerima ini harus belum menerima beasiswa, aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki GPI (IPK) 3.25.
Ia mengaku sebelumnya sudah mengusulkan 80 nama, tapi yang disetujui hanya 50 nama.
Dijelaskan Marthen selama ini banyak mahasiswanya yang berasal dari keluarga tak mampu.
“Mereka itu pada bekerja untuk mencukupi biaya kuliah,” jelasnya.
Karena itu ia bersyukur BI memberikan beasiswa tersebut. Disebutnya jumlah mahasiswa yang kuliah di Unklab ada sebanyak 3.800 mahasiswa.