Manado (ANTARA) - Polda Sulawesi Utara (Sulut) melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus dugaan penembakan yang terjadi di salah satu lokasi pertambangan di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang menyebabkan salah seorang warga Fedro Tangkotow meninggal dunia.
"Kepolisian melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini," kata Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Michae Irwan Thamsil, Dirreskrimsus Kombes Pol FX Winardi Prabowo, dan Wadirreskrimum, pada konferensi pers, di Manado, Selasa.
Wakapolda mengatakan kejadian berawal sekelompok masyarakat datang ke lokasi pertambangan pada malam hari, dengan membawa senjata tajam seperti samurai dan parang.
Sementara di lokasi tersebut terdapat delapan anggota kepolisian yang berjaga.
Pada saat itu, anggota kepolisian berusaha untuk menyampaikan secara baik- baik kepada kelompok masyarakat tersebut, tetapi karena saat itu diabaikan sehingga anggota melakukan tembakan peringatan.
Tetapi massa yang datang pada saat itu tidak bisa dibendung, sehingga anggota kepolisian sempat terdesak, dan terjadi penembakan yang belum diketahui.
"Terkait dengan ini, sedang dalam penyelidikan secara mendalam oleh Bidang Propam Polda Sulut. Anggota kepolisian sudah ditarik dan sudah diperiksa dan dilaksanakan patsus di Mapolda Sulut," katanya.
Ia menambahkan usai kejadian itu, massa juga melakukan perusakan pembakaran di lokasi, menyebabkan antara lain ada beberapa kendaraan rusak, base camp.
Ia mengatakan, Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie telah memerintahkan untuk memberikan hukuman seberat-beratnya jika anggota melakukan pelanggaran, dan tidak seusai prosedur.
Mengimbau juga kepada masyarakat untuk bersabar, sehingga dalam penanganan kasus ini bisa maksimal.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (10/1) sekitar pukul 02.00 WITA tersebut, terdapat tiga warga menjadi korban, terdiri satu meninggal, satu mengalami luka kena tembak di lutut dan satu luka karena terjatuh.