Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberangkatkan sebanyak 75 orang, terdiri dari mahasiswa dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan magang ke Jepang.
"Anak-anak yang akan berangkat Ke Jepang adalah mahasiswa dan calon pekerja yang ikut pendidikan," kata Wakil Gubernur Steven Kandouw di Manado, Jumat.
Kesempatan melakukan magang ke Jepang, kata Wagub, harus disyukuri karena tidak semua orang memiliki peluang seperti itu.
Karena itu menurut Wagub, setelah mendapatkan kesempatan tersebut, maka yang harus dipersiapkan adalah pola pikir.
"Ada pepatah mengatakan, no pain no gain. Tidak ada keuntungan yang diraih tanpa pengorbanan. Berkorban jauh dari kampung halaman, berkorban jauh dari orang tua," katanya.
Peluang magang ke Jepang, kata Wagub, jangan disia-siakan, melainkan tunjukkan etos kerja dan cepat melakukan adaptasi dengan kultur lokal yang ada di Jepang.
"Yang pasti, tidak disiplin akan kalah. Waktu kerja ketat dan itu saya sudah check on the spot, memang disiplin," ujarnya.
Hal berikutnya adalah etos kerja, harus cepat belajar memahami apa yang menjadi gaya hidup orang Jepang, penuh rasa hormat kepada yang lebih tua, saling menghormati.
"Hal berikutnya adakah jangan boros, harus mempunyai literasi keuangan, kemampuan mengelola uang, menabung dan menyisihkan uang untuk orang tua," kata Wagub mengingatkan.