Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Minahasa Tenggara (Mitra) terus meningkatkan kualitas ibadah para pegawai Muslim di bulan Ramadhan tahun ini.
"Mengutip firman Allah dalam Al Quran, bahwa puasa bukan hanya kewajiban bagi umat Islam saat ini, tetapi juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya," kata Kepala Kantor Kemenag Mitra Muh Thaib Mokobombang, saat memberikan kultum bagi pegawai di Ratahan, Kamis.
Dia mengisahkan mengenai sejarah panjang ibadah puasa yang telah disyariatkan sejak umat-umat terdahulu.
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa istilah "sembahyang dan puasa" merupakan bentuk serapan bahasa yang memiliki makna serupa dengan sholat dan shaum.
"Allah menciptakan berbagai bahasa dan budaya, dan perbedaan itu merupakan tanda kebesaran-Nya," ungkapnya,
Ia juga mengisahkan peristiwa Nabi Adam AS yang dilarang oleh Allah untuk memakan buah khuldi di surga. Ia menafsirkan bahwa sejak saat itu, konsep "puasa" sudah diterapkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Kegiatan kultum ini menjadi momen refleksi bagi seluruh pegawai Muslim untuk semakin memahami hakikat puasa sebagai bentuk penghambaan dan ketaatan kepada Allah.
Dengan adanya kajian seperti ini, diharapkan ibadah Ramadhan dapat dijalankan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.