Manado (ANTARA) - PT PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di Pulau Pahepa untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).
"Berdasarkan hasil kajian mendalam, sumber listrik hijau yang memungkinkan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal," kata General Manager PT PLN UID Suluttenggo Ari Dartomo, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan PLTS Komunal adalah proyek EBT yang melibatkan komunitas di daerah pedesaan dalam hal ini di Pulau Pahepa.
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses terhadap energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan.
PLN UP3 Tahuna dan UP2K Sulut bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro sudah melakukan survei lokasi pembangunan infrastruktur PLTS Komunal tahap 1, salah satunya berlokasi di Pulau Pahepa, Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan kapasitas 270 kWp.
Hal itu, katanya lagi, menjadi sinyal positif percepatan progres pembangunan pembangkit listrik hijau ini.
Manager UP3 Tahuna Muhammad Taufik mengatakan, PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah menjalankan tugas khususnya dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan.
"Dalam pembangunan PLTS ini, perlu dilakukan survei lokasi untuk memastikan kondisi yang akan dibangun. PLN akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Sitaro untuk kelancaran pembangunan ini,” ujar Taufik.
Taufik menambahkan bahwa pembangunan pembangkit hijau ini akan sangat mempengaruhi geliat aktivitas masyarakat hingga pertumbuhan positif ekonomi daerah.
"Harapannya, dengan adanya pembangunan PLTS ini ekonomi dan produktivitas dapat meningkat serta mendorong kesejahteraan masyarakat Pulau Pahepa dan sekitarnya,” kata Taufik pula.
Selaras dengan komitmen PLN dalam pengembangan EBT di daerah 3T. Kebutuhan energi hingga peran penting PLTS seharusnya menjadi salah satu jurus ampuh pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
PLN tengah intens berkoordinasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk mengkaji beberapa potensi lokasi yang dapat dikembangkan menjadi tambahan pembangkit listrik energi hijau untuk terus memenuhi target bauran EBT seluruh Indonesia pada 2025 mencapai 23 persen.
PLN benar-benar fokus dalam mempercepat progres pembangunan pembangkit EBT sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Namun di satu sisi, katanya lagi, berbagai usulan potensi lokasi EBT secara intens kami usulkan untuk dapat dipertimbangkan sesuai dengan kajian mendalam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN membangun PLTS Komunal di Pulau Pahepa tingkatkan bauran EBT